Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang Syncrude Mati, Pasokan Minyak Kanada Terus Mengetat

Pasokan minyak mentah Kanada terus mengetat untuk beberapa pekan kedepan seiring dengan Suncor Energy Inc. yang terus berupaya untuk membawa operasi Syncrude oil-sands agar kembali menyala, yang diperkirakan tidak akan rampung hingga September.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan minyak mentah Kanada terus mengetat untuk beberapa pekan kedepan seiring dengan Suncor Energy Inc. yang terus berupaya untuk membawa operasi Syncrude oil-sands agar kembali menyala, yang diperkirakan tidak akan rampung hingga September.

Suncor Energy Inc. mengungkapkan bahwa aliran minyak dari fasilitas tersebut, yang terhenti pada bulan lalu karena listrik yang mengalir ke pengeboran minyak itu mati, hanya akan memenuhi 60% - 70% kapasitas untuk Agustus.

Untuk mengatasi dampak dari kejadian tersebut, Suncor mempercepat perbaikan sejumlah sektor yang seharusnya dijadwalkan rampung pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Mogoknya Syncrude, yang biasanya memproduksi sekitar 350.000 barel per hari minyak synthetic light, telah menyusutkan pasokan minyak Amerika Utara bersamaan dengan kemerosotan pasokan di Venezuela, tensi di Libya, dan permintaan AS untuk berhenti membeli minyak dari Iran yang mendorong kenaikan harga.

Harga minyak mentah di New York terangkat beberapa hari setelah penutupan Syncrude diumumkan.

“Itu menunjukkan kelemahan seluruh sistem. Tidak mudah untuk kembali menyalakan dan mematikan operasinya,” ujar Tim Pickering, Kepala Pelaksana Investasi Auspice Capital Advisors di Calgary, dilansir dari Bloomberg, Selasa (10/7/2018).

Harga minyak Synrude Sweet di Edmonton, Alberta, naik menjadi US$75 sen per barel lebih mahal dari minyak West Texas Intermediate (WTI), naik US$1,25 dari harga pada Jumat (6/7).

Harga minyak berjangka di New York bergerak sedikit, sebagian karena produksi Syncrude diperkirakan akan kembali dalam beberapa pekan ke depan. Salah satu unit fasilitasnya yang memproduksi sekitar 150.000 barel per hari, akan kembali menyala pada pertengahan bulan ini. Produksi lainnya sekitar 100.000 barel akan kembali pada pertengahan awal Agustus.

Suncor berencana akan memperbarui proyeksi finansialnya tahun ini setelah merilis hasil kuartal II/2018 pada 25 Juli mendatang. Perusahaan itu mengelola sekitar 59% Syncrude dan 25% Imperial Oil Ltd. Sisa kepemilikannya dipegang oleh China Petroleum & Chemical Corp dan CNOOC Ltd.

Saham Suncor anjlok 0,2% menjadi CA$53,86. Sahamnya mengalami penguatan sebanyak 17% pada tahun ini hingga Jumat lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper