Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC Komitmen Tingkatkan Pasokan

OPEC dan sekutu-sekutunya mengupayakan segala hal untuk mengimbangi kekurangan output minyak mentah yang membuat pasokan ketat dan harga tinggi, namun mereka tidak ingin berlebihan.
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger
Markas OPEC di Wina, Austria/Reuters-Leonhard Foeger

Bisnis.com, JAKARTA – OPEC dan sekutu-sekutunya mengupayakan segala hal untuk mengimbangi kekurangan output minyak mentah yang membuat pasokan ketat dan harga tinggi, namun mereka tidak ingin berlebihan.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Energi Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazrouei dalam menanggapi permintaan Presiden AS Donald Trump agar OPEC berbuat lebih banyak. Dia mengatakan penting untuk menghindari pasar ke masa pasokan berlebih yang memicu penurunan harga.

"Tidak adil untuk mengatakan bahwa OPEC tidak melakukan perannya. Ada hal-hal di luar tangan kami, geopolitik serta berapa factor dari produksi minyak shale dan pasir Kanada," ungkap Al Mazrouei, yang juga menjabat sebagai presiden OPEC, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak berjangka diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam tiga tahun terakhir menyusul gangguan di Kanada dan Libya, bersama dengan merosotnya produksi di Venezuela dan seruan AS untuk menghentikan pembelian dari Iran, telah membayangi janji OPEC dan sekutunya untuk menambah 1 juta barel per hari.

Sementara itu, terus meningkatnya harga minyak menyebabkan Trump berkomentar di akun Twitter-nya pada 4 Juli lalu, menuduh OPEC tidak melalukan cukup upaya dan mendesak kelompok tersebut untuk menurunkan harga.

Sehari kemudian, Arab Saudi menurunkan harga untuk bulan Agustus pada sebagian besar kelas minyak mentah untuk pasar Asia dan Eropa dan memotongnya untuk seluruh kelas minyak yang dijual ke AS. Saudi juga dikatakan telah meningkatkan output harian sekitar setengah juta barel pada bulan Juni.

"Kami hanya perlu memberikan waktu untuk memasuki pasar. Ketika sebuah negara konsumen besar berbicara, kami mendengarkan, kami mendengarkan AS, kami mendengarkan China, kami mendengarkan India," kata Al Mazrouei, menanggami mengenai tambahan pasokan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper