Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Akhiri Reli Penguatan Dua Hari, Ini Faktor Pemicunya!

Rupiah ditutup melemah 26 poin atau % di level Rp14.367 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 12 poin atau 0,08% di posisi 14.318.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berakhir melemah 37 poin ke level Rp14.367 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (10/7/2018), setelah dibuka dengan apresiasi 12 poin atau 0,08% di posisi 14.318.

Adapun pada perdagangan Senin (9/7), rupiah berakhir menguat 0,31% atau 45 poin di level 14.330. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.318 –Rp14.373 per dolar AS.

Dilansir Reuters, rupiah melemah untuk pertama kalinya dalam tiga hari perdagangan karena investor mengurangi spekulasi mereka terhadap aset berisiko.

Menurut catatan dari Bank OCBC yang dikutip Reuters, rupiah masih berada dalam tekanan meskipun Bank Indonesia berupaya membendung pelemahan dengan menaikkan suku bunga acuan.

“Sejumlah faktor telah mencederai rupiah, termasuk kekhawatiran mengenai ketegangan perdagangan, rencana kenaikan suku bunga The Fed sebanyak empat kali, pemulihan ekonomi AS, dan defisit neraca berjalan,” ungkap catatan tersebut.

Bersama rupiah, mayoritas mata uang di Asia juga melemah sore ini, dipimpin won Korea Selatan yang melemah 0,38%, disusul yen Jepang dengan pelemahan 0,28%.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,19% atau 0,180 poin ke level 94,257 pada pukul 15.59 WIB.

Indeks dolar sebelumnya dibuka melemah 0,014 poin atau 0,01% di posisi 94,063, setelah ditutup menguat 0,12% atau 0,114 poin di level 94,077 pada Senin (9/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper