Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Dolar AS Melemah, Harga Emas Kembali Terangkat

Harga emas merangkak naik karena dolar AS yang terus melemah setelah merilis data nonfarm payrolls atau NFP Juni dan perang dagang antara China dan AS yang membebankan pasar global.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas merangkak naik karena dolar AS yang terus melemah setelah merilis data nonfarm payrolls atau NFP Juni dan perang dagang antara China dan AS yang membebankan pasar global.

Pada perdagangan Senin (9/7) pukul 13.30 WIB, harga emas spot masih bergerak naik dan tercatat berada pada posisi US$1.261,53 per troy ounce, naik 6,05 poin atau 0,48% dari sesi perdagangan sebelumnya. Harga emas spot mencatatkan penurunan 3,17% secara year-to-date (ytd).

Adapun, harga emas Comex juga mengalami lonjakan sebanyak 6,90 poin atau 0,55% menjadi US$1.262,70 per troy ounce dan turun 3,56% selama tahun berjalan.

Harga emas sempat menyentuh titik terendahnya sejak Desember 2017 pada pekan lalu dan mencatatkan sebagai penurunan kuartalan terbesar sejak 2016.

“Prospek akan kenaikan harga pada sejumlah logam mulia untuk jangka pendek disebabkan oleh ancaman perang dagang pada perekonomian global,” ujar Benjamin Lu, analis Phillip Futures, dilansir dari Bloomberg, Senin (9/7/2018).

Dolar mengalami pelemahan pada pekan lalu hingga hari ini. Tercatat indeks spot dolar yang mengukur kekuatan greenback di hadapan seluruh mata uang turun 0,05% menjadi 93,90 dan menjadi level terendah dalam empat pekan berturut.

Pada Jumat (6/7) Departemen Tenaga Kerja AS merilis data NFP yang naik menjadi 213.000 pekerjaan pada Juni. Sementara itu, pertumbuhan kenaikan pendapatannya mengalami perlambatan dengan pertumbuhan hanya sebanyak 0,2% dari pertumbuhan sebesar 0,3% pada Mei. Selain itu, penganggurannya naik menjadi 4%.

Imbal hasil obligasi AS dan dolar AS melemah setelah perilisan data-data tersebut, yang mengurangi tekanan pada The Federal Reserve AS untuk kembali meningkatkan suku bunganya pada akhir tahun nanti.

“Berlanjutnya koreksi dolar AS pasca rilis data tenaga kerja AS hari Jumat lalu membuat harga emas menguat pada awal perdagangan sesi Asia. Penguatan berpotensi berlanjut jika mampu menembus resistan terdekat di kisaran US$1.260 per troy ounce, dengan target ke US$1.265 per troy ounce,” kata Putu Agus Pransuamitra, analis PT Monex Investindo Futures.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper