Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas: Sentimen Internal Masih Mencemaskan, IHSG Akan Terkoreksi

Valbury Sekuritas memprediksi IHSG masih dalam tren penurunan di pekan perdagangan ini.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -  Valbury Sekuritas memprediksi IHSG masih dalam tren penurunan di pekan perdagangan ini. 

Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan tabuh perang dagang AS dan Cina telah di mulai, meski kabar AS dan Uni Eropa bisa membatalkan kebijakan tarif, namun hanya terbatas mengurangi kepanikan pasar.

Disamping itu, faktor internal sendiri masih diwarnai kecemasan, maka IHSG pada pekan ini kembali didominasi tren koreksi. 

Adapun pergerakan indeks hari ini berada di Support Level : 5.679/5.663/5.630 dan Resistance Level : 5.727/5.760/5.776

Berikut sentimen penggerak Indeks hari ini

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Sentimen perang dagang AS-Cina yang dimulai Jumat (6/7), akan menjadi sentimen utama bagi pergerakan rupiah serta pengaruhnya bagi pergerakan IHSG. Hal ini juga akan mempengaruhi posisi cadangan devisa ke depan. Menyusul the Fed pada pertengahan bulan lalu mengumumkan stance kebijakannya yang lebih agresif yang dilanjutkan dengan perubahan kebijakan Bank Sentral Eropa dan Cina.

Indonesia pun mendapat ancaman dari AS, Presiden Donald Trump, mengancam mengenakan tarif ke 124 produk asal Indonesia. Hal ini menyusul defisit AS dalam hubungan dagang dengan Indonesia. AS tengah mengevaluasi generalized system of preference (GSP) yang diberikan ke produk-produk asal Indonesia, seperti pembebasan bea masuk yang diberikan AS ke produk impor. Berkenaan dengan ini, Indonesia sudah melakukan lobi-lobi di antaranya melalui Duta Besar RI untuk Amerika Serikat.

Realisasi defisit anggaran hingga akhir November telah mencapai 2,2% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut masih di kisaran amanat UU APBNP 2017 yang memandatkan defisit antara 2,6-2,9% dari PDB.

Sentimen pasar dari luar negeri :
Menyusul perang dagang AS dan Cina semakin membuat keadaan perekonomian global tengah berada dalam ketidakpastian. Pemicunya kerap berasal dari kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump yang susah ditebak. Hal ini tetap menjadi faktor pengaruh besar bagi pergerakan indeks saham pasar global.

Tabuh perang dagang antara AS dan Cina pada Jumat pekan lalu, sempat membuat Yuan masih mampu bertahan positif meski hanya naik tipis seiring masih adanya imbas dari langkah People’s Bank of China yang melakukan upaya untuk menahan pelemahan mata uang tersebut dengan mempertahankan Yuan pada tingkat yang stabil dan masuk akal serta arus modal yang masih terkendali.

Pelaku pasar menyoroti pertemuan Amerika Serikat (AS ) dan Uni Eropa yang diduga kedua pihak setuju untuk menarik kembali kebijakan tarif impor yang mendorong optimisme pada hubungan perdagangan internasional. Karena kabarnya Trump dapat membatalkan kebijakan tarif yang mengancam keberadaan mobil impor Eropa. Namun sebagai imbalannya Uni Eropa juga harus membatalkan pengenaan bea terhadap mobil AS. Kabar ini, menjadi sentimen yang sedikit hanya dapat menenangkan kekhawatiran dunia.

Rekomendasi saham hari ini menurut ValValb Sekuritas 

BMRI: Trading Buy
• Close 6300, TP 6425
• Boleh buy di level 6250-6300
• Resistance di 6425 & support di 6250
• Waspadai jika tembus di 6250
• Batasi resiko di 6200

BDMN: Trading Buy
• Close 6475, TP 6675
• Boleh buy di level 6350-6475
• Resistance di 6675 & support di 6350
• Waspadai jika tembus di 6350
• Batasi resiko di 6300

ICBP : Trading Buy
• Close 8700, TP 8900
• Boleh buy di level 8600-8700
• Resistance di 8900 & support di 8600
• Waspadai jika tembus di 8600
• Batasi resiko di 8550

MAIN: Trading Buy
• Close 680, TP 695
• Boleh buy di level 660-680
• Resistance di 695 & support di 660
• Waspadai jika tembus di 660
• Batasi resiko di 640

APLN: Trading Buy
• Close 156, TP 166
• Boleh buy di level 148-156
• Resistance di 166 & support di 148
• Waspadai jika tembus di 148
• Batasi resiko di 145

KAEF: Trading Buy
• Close 2220, TP 2410
• Boleh buy di level 2070-2220
• Resistance di 2410 & support di 2070
• Waspadai jika tembus di 2070
• Batasi resiko di 2050

Ket. TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
PWON, PGAS, BISI, INTP, SMAR, SCMA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper