Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah, Investor Khawatir AS Berlakukan Tarif Impor untuk Indonesia

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,77% ke level 5694.91 akibat spekulasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberlakukan tarif impor pada Indonesia.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,77% ke level 5694.91 akibat spekulasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberlakukan tarif import pada Indonesia.

Investor asing tercatat net sell Rp387.96 miliar dengan saham BMRI, AMRT, BBTN dan BBCA menjadi top net sell value. Sementara itu , saham-saham sektor keuangan turun 1.70% dan Konsumer turun 1.42% menjadi penekan pergerakan.
 

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengungkapkan pasar tertekan karena wacana pemberlakuan tarif impor bagi Indonesia oleh AS.


"Kekhawatiran timbul dari spekulasi AS juga akan memberlakukan tarif import pada Indonesia ditengah evaluasi defisit neraca perdagangan di AS," ungkapnya, Jumat (6/7/2018).


Ke depan Lanjar melihat, secara teknikal IHSG pulled back MA5 dengan bergerak tertekan meskipun momentum dan pergerakan Indikator masih cukup positif pada pergerakan menguat dari Indikator stocahstic dan RSI.


Menurutnya IHSG kembali berpotensi terkonsolidasi kembali mencoba antara dua kemungkinan yakni penguji kembali resistance MA5 dan support lower bollinger bands.


"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mixed di awal pekan dengan rentan pergerakan 5630-5740," imbuhnya.


Lanjar merekomendasikan saham-saham yang masih dapat diperhatikan yakni sahamnya, AKRA, INDY, PGAS, SIMP, SMGR, SMRA, WIKA, ROTI, dan PTPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper