Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oso Sekuritas: IHSG Masih Pertahankan Penguatan di Level 5.719-5.799

Oso Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerakmenguat dengan pergerakan di kisaran 5.719 - 5.799.
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerakmenguat dengan pergerakan di kisaran 5.719 - 5.799.

Tim analis Oso Sekuritas menyebutkan karena IHSG selama perdagangan bergerak negatif dengan indikator Stochastic cenderung bullish dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun.

Pada perdagangan kemarin (05/07), IHSG ditutup menguat 0,10% ke level 5.739,32. Enam dari sepuluh indeks sektoral berakhir dalam zona hijau, dimana sektor Pertambangan dan Infrastruktur memimpin penguatan masing-masing sebesar 1,67% dan 1,32%.

Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: UNTR, ADRO, INKP, TLKM. ITMG Minimnya sentimen positif dari dalam maupun luar negeri masih mempengaruhi pergerakan Indeks pada perdagangan (05/07}.

Selain itu para pelaku pasar juga masih menantikan rilisnya data Cadangan Devisa Indonesia hingga Juni 2018. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) Sebesar Rp137,04 miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0,22% ke level 14.394.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori positif pada perdagangan kemarin (05/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.76% ke level 24.358, S&P terapresiasi 0.87% ke level 2736 dan Nasdaq naik sebesar 1.12% ke level 7586.

Penguatan indeks terjadi seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap resiko perang dagang antara AS dan China pasca adanya pertemuan Federal Reserve yang menyatakan bahwa resiko yang mungkin terjadi akan dapat dikurangi dengan data pertumbuhan ekonomi yang membaik serta kebijakan sentralisasi.

Economic & Industry News
Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Akan Berdampak Pada Cadangan Devisa Juni 2018
Deputi Gubernur BI : Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2018 Di Kisaran 5,2%
Risiko Utang Indonesia Masih Tinggi Terlihat Dari Credit Default Swap Yang Terus Mengalami Kenaikan

Corporates News

AKRA Akan Membagikan Dividen Sebesar Rp 120 Per Saham Pada 3 Agustus 2018

INDY Akan Melanjutkan Ekspansi Dengan Membangun Dua Fuel Storage Di Tahun 2018

ARNA Telah Melakukan Buyback Saham Senilai Rp 30 Miliar

MLPL Akan Terbitkan 4,57 Miliar Saham Melalui Right Issue Di Harga Rp 110 Per Saham

PT NFC Indonesia Tetapkan Harga IPO Sebesar Rp 1.850 Per Saham

ADHI Memberikan Pinjaman Kepada Anak Usaha PT Adhi Persada Properti Senilai Rp 100 Miliar GIAA Akan Segera Terbitkan KIK-EBA Senilai Rp 4 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper