Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Saham Teknologi Kerek Wall Street Menguat, Perang Dagang Tetap Mengancam

Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berhasil berakhir di zona hijau pada perdagangan Senin (2/7/2018), saat penguatan sejumlah perusahaan teknologi menutupi kekhawatiran tentang eskalasi perang dagang AS dengan mitra-mitra dagangnya.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berhasil berakhir di zona hijau pada perdagangan Senin (2/7/2018), saat penguatan sejumlah perusahaan teknologi menutupi kekhawatiran tentang eskalasi perang dagang AS dengan mitra-mitra dagangnya.

Berdasarkan data Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,15% di level 24.307,18, indeks S&P 500 naik 0,31% di 2.726,71, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 0,76% di level 7.567,69.

Saham Microsoft Inc., Facebook Inc., dan Apple Inc. yang masing-masing naik 1% atau lebih, mendorong indeks teknologi informasi pada S&P 500 naik 0,99%, sekaligus membawa kenaikan year-to-date menjadi 11% saat investor bertaruh pada pendapatan yang kuat dari Silicon Valley mendekati musim pelaporan triwulanan.

“Sepertinya teknologi tidak akan melambat tahun ini,” kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma, seperti dikutip Reuters.

Para pedagang juga menantikan waktu yang ditetapkan pada 6 Juli untuk pengenaan tarif AS terhadap barang-barang China senilai US$34 miliar barang-barang China. Hal ini diantisipasi mendorong ancaman respons yang kuat dari pemerintah China.

Sementara itu, Uni Eropa telah memperingatkan AS bahwa pengenaan tarif impor pada mobil dan suku cadang mobil kemungkinan akan mengarah pada langkah-langkah balasan terhadao ekspor AS senilai US$294 miliar. Kanada telah berjanji untuk mengambil langkah-langkah sebagai tanggapan terhadap tarif baja dan aluminium oleh AS.

“Balas membalas tarif dagang ini pada akhirnya akan meningkatkan harga bagi konsumen dan kemungkinan akan mengurangi permintaan untuk produk-produk,” kata Jack Ablin, chief investment officer di Cresset Wealth Advisors.

Ablin memperkirakan laba perusahaan-perusahaan AS yang kuat untuk kuartal yang berakhir pada bulan Juni. Akan tetapi, kinerja laba sepanjang sisa 2018 terancam eskalasi perang perdagangan.

Hanya tiga dari 11 sektor utama S&P 500 yang berakhir lebih rendah pada hari Senin, dengan sektor energi turun 1,55% akibat penurunan 2% dalam minyak mentah Brent.

Pada Selasa (3/7) siang waktu setempat, bursa saham AS akan mulai ditutup menjelang liburan Fourth of July. Sejumlah investor sudah mengambil waktu libur pada Senin. Volume perdagangan di bursa AS pun mencapai 6,2 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata sebesar 7,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Turut membantu pergerakan pasar kemarin adalah data Departemen Perdagangan yang menunjukkan belanja konstruksi AS meningkat 0,4% pada bulan Mei, lebih dari perkiraan, di tengah kenaikan investasi pada proyek-proyek konstruksi swasta dan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper