Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland Development (DILD) Beli Lahan Rp1,27 Triliun

Emiten properti PT Intiland Development Tbk. melakukan pembelian lahan senilai Rp1,27 triliun dari pihak terafiliasi dengan total luasan tanah mencapai 250 hektare.
Presdir/CEO PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo (kedua kiri) bersama Wakil Presiden Direktur dan COO Suhendro Prabowo (dari kiri), dan Komisaris Utama Cosmas Batubara, mendengarkan pembicaraan Direktur Eksekutif Utama Gondokusumo, selepas RUPST/LB, di Jakarta, Jumat (20/4/2018)./JIBI/Bisnis/Endang Muchtar
Presdir/CEO PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo (kedua kiri) bersama Wakil Presiden Direktur dan COO Suhendro Prabowo (dari kiri), dan Komisaris Utama Cosmas Batubara, mendengarkan pembicaraan Direktur Eksekutif Utama Gondokusumo, selepas RUPST/LB, di Jakarta, Jumat (20/4/2018)./JIBI/Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Intiland Development Tbk. melakukan pembelian lahan senilai Rp1,27 triliun dari pihak terafiliasi dengan total luasan tanah mencapai 250 hektare.

Transaksi dilakukan oleh dua entitas anak emiten dengan kode saham DILD ini, yakni PT Perkasalestari Utama dan PT Intiland Grande. Sementara itu, pihak penjual yakni PT Grand Interwisata (GI) dan PT Stralight Nusa Property (SNP).

GI dan SNP merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Hendro S Gondokusumo selaku direktur utama dan CEO DILD, serta Utama Gondokusumo selaku wakil direktur utama DILD.

Tanah seluas 250 hektare tersebut terbagi dalam 4 bidang, yakni tanah Sepatan di Tangerang dengan luas 2,46 juta meter persegi (m2) atau 247 hektare (ha), tanah Darmo Harapan di Surabaya seluas 17.860 m2, tanah Taman Perkantoran Graha Famili di Surabaya 7.473 m2, dan tanah Taman Semanan Indah di Jakarta 3.962 m2.

Archied Noto Pradono, Direktur Intiland Development, dalam surat kepada OJK, Selasa (3/7/2018) mengungkapkan bahwa transaksi tersebut telah dilakukan pada 29 Juni 2018 pekan lalu.

“Penjualan dan pembelian aset dilakukan agar perseroan bisa mendapatkan aset yang lebih cepat dikembangkan dengan melakukan konsolidasi lahan,” katanya dalam surat tersebut.

Pada Maret tahun ini, Archied pernah mengungkapkan bahwa perseroan tahun ini hanya akan menanggarkan belanja modal senilai Rp2 triliun, yang mayoritas adalah untuk penyelesaian konstruksi sejumlah proyek perseroan.

Perseroan masih memiliki cadangan lahan seluas 2.050,6 hektare yang cukup untuk masa pengembangan 20 tahun ke depan. Seluas 1.640,2 ha di Jakarta dan 410,4 ha di Surabaya. Belum ada kepentingan mendesak untuk menambah cadangan lahan, selain untuk pembulatan di lokasi-lokasi tertentu.

Meski begitu, dirinya menegaskan bahwa alokasi belanja modal senilai Rp2 triliun tersebut bersifat fleksibel. Perseroan masih terbuka terhadap kemungkinan penambahan anggaran di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper