Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terus Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas terus mendekati level terendahnya selama 6 bulan di tengah dolar AS yang semakin kuat dan investor yang tengah mempertimbangkan friksi perang dagang global.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terus mendekati level terendahnya selama 6 bulan di tengah dolar AS yang semakin kuat dan investor yang tengah mempertimbangkan friksi perang dagang global.

Harga emas untuk kontrak teraktif pada perdagangan Kamis (28/6) menyentuh US$1.250,71 per troy ounce, turun 1,64 poin atau 0,13% dari sesi perdagangan sebelumnya. Harga tersebut juga tercatat sebagai yang terendah sejak Desember 2015.

Sementara itu, harga emas Comex tercatat turun 2,60 poin atau 0,21% menjadi US$1.253,50 per troy ounce. Emas Comex tercatat mengalami penurunan harga sejauh 4,32% sepanjang tahun ini.

“Harga emas yang terjun ke bawah US$1.250 per troy ounce akan memacu aksi beli oleh pasar fisikal dan investor,” kata analis logam mulia Standard Chartered Suki Cooper, dilansir dari Bloomberg, Kamis (28/6/2018).

Dia memprediksikan bullion akan kembali reli dan menguji level tertingginya selama 5 tahun pada akhir 2018.

“Harga emas terus merosot karena investor terus menimbun aset haven AS agar dapat membeli obligasi AS, dan penguatan dolar AS akhirnya memudarkan minat investor terhadap emas,” ujar Stephen Innes, kepala perdagangan untuk Asia–Pasifik di Oanda Corp.

Pemerintah AS pada Rabu (27/6) mengeluarkan pengumuman akan rencananya membatasi investasi China, tetapi dengan pendekatan yang tidak terlalu konfrontatif, memutuskan untuk tidak menggunakan jalur hukum yang biasa digunakan apabila ada keadaan darurat dalam sektor ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper