Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mei 2018, Adhi Karya (ADHI) Dapatkan Tambahan Kontrak Baru Rp1,7 Triliun

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mendapatkan tambahan nilai kontrak baru Rp1,7 triliun pada Mei 2018 yang masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk  Budi Harto memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Selasa (15/5/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com,JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. mendapatkan tambahan nilai kontrak baru Rp1,7 triliun pada Mei 2018 yang masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi.

Ki Syahgolang Permata, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya menjelaskan bahwa perseroan telah membukukan nilai kontrak baru Rp5,5 triliun sampai dengan Mei 2018. Jumlah itu bertambah Rp1,7 triliun atau naik 46,3% dari posisi Rp3,8 triliun pada April 2018.

Dia mengatakan perolehan kontrak baru pada Mei 2018 antara lain Trans Park Bintaro senilai Rp744,0 dan Urban Jakarta Properti Cikunir Rp657,1 miliar melalui PT Adhi Persada Gedung. Selain itu, perseroan juga mendapatkan pekerjaan Terminal Joyoboyo Surabaya senilai Rp94,7 miliar.

Adapun, Ki Syahgolang menyebut kontribusi perolehan kontrak masih didominasi lini konstruksi dan energi sebesar 91,2% sampai dengan Mei 2018. Selanjutnya, lini properti menyusul dengan 7,2% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

“Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri atas Pemerintah 12,4%, BUMN 30,2%, dan sementara swasta atau lainnya 57,4%,” ujarnya lewat siaran pers yang dikutip, Selasa (26/6/2018).

Dari tipe pekerjaan, sambungnya, perolehan kontrak baru terdiri atas proyek gedung 78,8%, jalan dan jembatan 11,8%, serta infrastruktur lainnya 9,4%.

Sebagai catatan, berdasaran laporan keuangan kuartal I/2018, Adhi Karya mengantongi pendapatan Rp3,14 triliun. Jumlah tersebut naik 39% dari kuartal I/2017 Rp2,24 triliun

Sejalan dengan kenaikan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan emiten berkode saham ADHI itu naik 34% secara tahunan. Perseroan mengeluarkan beban pokok penjualan Rp2,71 triliun pada kuartal I/2018.

Dengan demikian, ADHI mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan ke entitas induk Rp73,28 miliar pada kuartal I/2018. Pencapaian itu naik signifikan 282,86% dari periode yang sama tahun lalu Rp19,14 miliar

Di sisi lain, arus kas ADHI tercatat positif Rp2,01 triliun pada kuartal I/2018. Kondisi itu berbanding terbalik dengan periode yang sama sebelumnya di mana arus kas perseroan minus Rp996,95 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper