Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Empat Sektor Positif, IHSG Naik Tipis di Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (26/6/2018).
Pengunjung beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (26/6/2018).

IHSG naik 0,17% atau 9,77 poin ke level 5.868,85 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,47% atau 27,49 poin di level 5.831,59. Pada perdagangan Senin (25/6), IHSG rebound dan berakhir menguat 0,64% atau 37,27 poin di level 5.859,08.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.820,75 – 5.876,93. Sebanyak 121 saham menguat, 244 saham melemah, dan 222 saham stagnan dari 587 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor konsumer (+1,22%) dan aneka industri (+1,13%). Lima sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor properti yang turun 0,50%.

Profindo Sekuritas Indonesia memproyeksikan IHSG bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan range pergerakan di level 5.803-5.953 pada perdagangan hari ini.

Analis Profindo Sekuritas Indonesia Yuliana mengatakan, indeks secara teknikal membentuk morning star candlestick pattern mengindikasikan potensi bulish reversal. Indikator stochastic sudah berada di area oversold, RSI dan MFI bergerak flat.

Namun, adanya pelemahan di bursa global akibat meningkatnya sentimen perang dagang turut mempengaruhi pergerakan indeks pada hari ini.

Pada perdagangan Senin (25/6), bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) melemah akibat meningkatnya ketegangan mengenai sengketa perdagangan antara AS dengan negara-negara maju lainnya.

Hal ini terjadi setelah Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan bahwa kebijakan pembatasan akan berlaku, tidak secara khusus untuk China, tetapi bagi semua negara yang mencoba mencuri teknologi AS.

Di samping itu, adanya laporan bahwa Departemen Keuangan AS sedang menyusun pembatasan yang akan memblokir setidaknya 25% kepemilikan China pada perusahaan teknologi AS turut membuat pelemahan indeks.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 328,09 poin atau 1,33% ke level 24.252,8, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 kehilangan 37,81 poin atau 1,37% ke 2,717.07 dan Nasdaq Composite melemah 160,81 poin atau 2,09% ke 7.532,01.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,14%), FTSE Malay KLCI (+0,07%), PSEi Filipina (-0,79%), dan SE Thailand (-0,13%).

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper