Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Valbury Sekuritas Indonesia: Minim Sentimen, IHSG Merah

Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan kembali melemah karena minimnya sentimen positif pada pergerakan pasar hari ini, Selasa (26/06).
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan kembali melemah karena minimnya sentimen positif pada pergerakan pasar hari ini, Selasa (26/06).

Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan selain itu, kondisi pasar global yang juga kurang mendukung menyusul koreksi saham AS pada Senin, hal ini memberatkan bagi IHSG untuk menguat.

Mereka memprediksi hari ini IHSG akan bergerak di level support level 5.810/5.761/5.720, dan resistance level 5.900/5.941/5.990.

Sentimen pasar dari dalam negeri:
Kinerja perdagangan Indonesia sepanjang Mei 2018 mengalami defisit US$ 1,52 miliar. Adapun neraca perdagangan Indonesia pada April 2018 tercatat mengalami defisit sebesar US$1,63 miliar yang didorong kenaikan impor barang konsumsi dan migas. Pemerintah terus berupaya agar defisit neraca perdagangan Indonesia sebesar US$1,52 miliar. Kebijakan ini akan difokuskan pada sektor riil salah satu untuk membantu supaya neraca pembayaran, terutama defisit transaksi berjalan bisa dikurangi.

Kebijakan the Fed menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75-2% dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 13 Juni 2018. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) yang akan menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 27-28 Juni 2018, ada kemungkinan BI juga akan menaikkan suku bunga, karena sejalan pula dengan hampir semua bank sentral dunia yang telah mengubah kebijakannya pada tahun ini. Namun disisi lain kenaikan suku bunga acuan BI ini akan menjadi momok bagi IHSG.

Sementara itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini, menurut pemerintah lebih banyak disebabkan karena pasar tengah menanggapi penyataan yang muncul dari luar, seperti pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump maupun keluarnya kebijakan yang diambil oleh Cina. Namun, dalam menyikapi pelemahan rupiah ini, pemerintah lebih untuk jaga dari sisi jangka menengah-panjang bukan untuk merespon tindakan harian.

Faktor lainnya, utang pemerintah yang terus menerus meningkat selama tiga bulan belakangan, atau telah mencapai Rp4.407,05 triliun, menjadi persepsi negatif di pasar. Dikhawatirkan dengan adanya peningkatan pendanaan terhadap pengambangan infrastruktur akan menyeret Indonesia ke dalam permasalahan finansial.

Sentimen pasar dari luar negeri :
Dari Eropa, Uni Eropa menyatakan akan menanggapi setiap kebijakan penerapan tarif impor Presiden Donald Trump yang mungkin memberlakukan kendaraan dari Eropa. Trump mengancam untuk menerapkan tarif impor 20% pada semua mobil yang dirakit di Uni Eropa dan diimpor ke AS. Wakil Presiden Komisi UE Jyrki Katainen mengatakan, Uni Eropa siap melakukan tindakkan sama.

Rusia dan OPEC bersama-sama berjanjian untuk menaikkan produksi minyak mentah guna merespons permintaah global yang terus meningkat. Arab Saudi yang didukung oleh Rusia sangat mendukung produksi minyak lebih banyak untuk menghilangkan kekhawatiran akan krisis pasokan.

Berikut rekomendasi saham hari ini

HMSP: Trading Buy
• Close 3570, TP 3710
• Boleh buy di level 3420-3570
• Resistance di 3710 & support di 3420
• Waspadai jika tembus di 3420
• Batasi resiko di 3400

PWON: Trading Buy
• Close 560, TP 600
• Boleh buy di level 540-560
• Resistance di 600 & support di 540
• Waspadai jika tembus di 540
• Batasi resiko di 520

ASRI : Trading Buy
• Close 352, TP 360
• Boleh buy di level 344-352
• Resistance di 360 & support di 344
• Waspadai jika tembus di 344
• Batasi resiko di 342

SCMA: Trading Buy
• Close 2220, TP 2290
• Boleh buy di level 2130-2220
• Resistance di 2290 & support di 2130
• Waspadai jika tembus di 2130
• Batasi resiko di 2120

JPFA: Trading Buy
• Close 1600, TP 1620
• Boleh buy di level 1565-1600
• Resistance di 1620 & support di 1565
• Waspadai jika tembus di 1565
• Batasi resiko di 1555

AKRA: Trading Buy
• Close 4280, TP 4360
• Boleh buy di level 4160-4280
• Resistance di 4360 & support di 4160
• Waspadai jika tembus di 4160
• Batasi resiko di 4140

Ket. TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
CTRA, MAPI, CPIN, MIKA, UNVR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper