Bisnis.com, JAKARTA - PT Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan pola pergerakan IHSG cenderung mixed pada pekan ini.
Tim analis Valbury Sekuritas Indonesia mengatakan diperkirakan IHSG kembali dibayangi tekanan menyusul kekhawatiran pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga serta sengketa perdagangan AS dan Cina.
Menurut riset mereka, hari ini indeks akan bergerak di
Support Level : 5.794/5.766/5.744 dan Resistance Level : 5.844/5.866/5.894.
Berikut sentimen penggerak indeks hari ini
Sentimen pasar dari dalam negeri:
Pemerintah menurunkan tarif pajak penghasilan final Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari 1% menjadi 0,5%. Regulasi tersebut juga mengatur jangka waktu pengenaan tarif pajak penghasilan final di mana wajib pajak orang pribadi selama 7 tahun; wajib pajak badan berbentuk koperasi, persekutuan komanditer atau firma selama 4 tahun; dan wajib pajak badan berbentuk perseroan terbatas selama 3 tahun. Tujuan peraturan ini mendorong pelaku UMKM untuk berperan aktif dalam kegiatan ekonomi formal dengan kemudahan pembayaran pajak dan tarif yang lebih baik.
Bank Indonesia (BI) perkirakan tekanan dolar AS terhadap nilai tukar rupiah dan mata uang negara lain diproyeksikan terus terjadi hingga akhir 2018. Namun demikian, BI akan menjaga nilai rupiah tidak kembali melemah ke level yang jauh dari nilai fundamentalnya.
Dipihak lainnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai tidak perlu terlalu risau dengan ancaman perang dagang antara negara-negara besar. Menurut Darmin, Indonesia justru perlu fokus untuk membenahi defisit neraca perdagangan yang terjadi sepanjang 2018. Perang dagang bisa berimbas positif dan negatif. Indonesia akan lebih banyak menyiapkan urusannya sendiri.
Sentimen pasar dari luar negeri :
Dari AS, Trump menyatakan bahwa Korea Utara masih merupakan bahaya luar biasa bagi Amerika. Trump memperpanjang satu tahun lagi apa yang disebut keadaan darurat nasional sehubungan dengan Korea Utara yang punya senjata nuklir, dan memerintahkan kembali berbagai sanksi ekonomi atas Korea Utara. Karena AS tidak melihat Korea Utara telah mengambil langkah apapun ke arah denuklirisasi, dan bahwa perundingan terinci tentang hal itu belum dimulai.
Selain itu, kebijakan Trump yang mengenakan tarif baru ternyata memukul daya beli konsumen dan perusahaan AS. Sengketa perdagangan meningkat pekan ini setelah Trump meminta perwakilan perdagangan AS untuk mengidentifikasi tambahan barang senilai USD200 miliar barang Cina dengan tambahan tarif 10%. Trump mencoba untuk mengurangi defisit perdagangan AS dengan Cina dan meningkatkan perlindungan kekayaan intelektual.
Ini rekomendasi saham Valbury Sekuritas Indonesia hari ini
BBRI: Trading Buy
• Close 2980, TP 3020
• Boleh buy di level 2910-2980
• Resistance di 3020 & support di 2910
• Waspadai jika tembus di 2910
• Batasi resiko di 2890
BBCA: Trading Buy
• Close 21925, TP 22200
• Boleh buy di level 21375-21925
• Resistance di 22200 & support di 21375
• Waspadai jika tembus di 21375
• Batasi resiko di 21300
PTBA : Trading Buy
• Close 4150, TP 4200
• Boleh buy di level 4040-4150
• Resistance di 4200 & support di 4040
• Waspadai jika tembus di 4040
• Batasi resiko di 4020
INCO: Trading Buy
• Close 4090, TP 4130
• Boleh buy di level 4030-4090
• Resistance di 4130 & support di 4030
• Waspadai jika tembus di 4030
• Batasi resiko di 4010
ICBP: Trading Buy
• Close 8400, TP 8575
• Boleh buy di level 8225-8400
• Resistance di 8575 & support di 8225
• Waspadai jika tembus di 8225
• Batasi resiko di 8175
BBNI: Trading Buy
• Close 7400, TP 7500
• Boleh buy di level 7275-7400
• Resistance di 7500 & support di 7275
• Waspadai jika tembus di 7275
• Batasi resiko di 7225
Ket. TP : Target Price
WATCHING ON SCREEN;
INDF, BSDE, INCO, BDMN, ERAA, ITMG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel