Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Produksi OPEC di Bawah Ekspektasi, Harga Minyak Memanas

Harga minyak melonjak pada perdagangan akhir pekan setelah OPEC hanya menaikan produksi moderat untuk mengompensasi kerugian saat meningkatnya permintaan global.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak melonjak pada perdagangan akhir pekan setelah OPEC hanya menaikan produksi moderat untuk mengompensasi kerugian saat meningkatnya permintaan global.

Pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018), harga minyak WTI kontrak teraktif Juli 2018 naik 3,74 poin atau 5,4% menjadi US$69,28 per barel.

Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak Juni 2018 memanas 2,48 poin atau 3,28% menuju US$75,53 per barel. Sepekan ini, harga minyak WTI naik 5,5%, dan Brent meningkat 2,7%.

Harga minyak memanas setelah rapat OPEC di Wina, Austria, pada Jumat (22/6) setuju meningkatkan produksi pada Juli 2018 sebesar 1 juta barel per hari (bph). Akan tetapi, pihak Irak menyebutkan realisasi kuota diperkirakan hanya sebesar 770.000 bph.

Alasannya, sejumlah negara produsen masih membutuhkan waktu untuk kembali mengerek produksi. Bahkan, ada kemungkinan beberapa anggota OPEC masih mempertahankan tingkat produksi minyak yang rendah.

"Sebetulnya pasar mengantisipasi kemungkinan datangnya stok minyak baru, tetapi itu tidak terjadi untuk saat ini," tutur John Kilduff, partner di Again Capital, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (23/6).

Menurutnya, pelaku pasar memerkirakan penambahan produksi OPEC bisa sejumlah 1,8 juta bph. Namun, setelah melihat hasil rapat, diprediksi realisasi penambahan produksi hanya sebesar 600.000 bph.

Selama sekitar tiga minggu sebelum pertemuan OPEC, harga minyak telah merosot dari level tertinggi dalam 3,5 tahun terakhir. Pasalnya, pasar khawatir peningkatan produksi yang lebih besar dapat menyebabkan kelebihan pasokan.

Pada akhirnya, Arab Saudi membujuk Iran untuk bekerja sama dengan rencana memangkas produksi, mengikuti panggilan dari konsumen utama untuk mengekang kenaikan biaya bahan bakar.

Keputusan OPEC membingungkan pasar karena produsen memberikan target yang tidak terlalu jelas untuk kenaikan produksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper