Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Eropa Rebound, Isu Perdagangan AS-China Tetap Menghantui

Bursa saham Eropa berhasil rebound pada akhir perdagangan Rabu (20/6/2018), namun rebound moderatnya belum mampu menghapus pelemahan sesi perdagangan sebelumnya di tengah berlanjutnya kekhawatiran investor tentang perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berhasil rebound moderat pada akhir perdagangan Rabu (20/6/2018), namun belum mampu menghapus pelemahan sesi perdagangan sebelumnya di tengah berlanjutnya kekhawatiran investor tentang perselisihan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Dilansir dari Reuters, indeks saham acuan di kawasan Eropa Stoxx 600 naik 0,3%, sedangkan indeks DAX Jerman yang sensitif terhadap isu perdagangan hanya membukukan kenaikan 0,1%.

Konflik perdagangan China-AS yang sedang berkembang telah memukul pasar dan dengan kedua protagonis yang tidak menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk mundur, banyak analis khawatir bahwa yang terburuk belum datang untuk pasar.

“Penurunan bisa berlanjut lebih jauh jika tidak ada kompromi,” kata pakar strategi Deutsche Bank Jim Reid, seraya menambahkan bahwa pasar mulai berspekulasi menuju perselisihan yang bukan terjadi dalam jangka pendek ini.

Kekhawatiran perdagangan yang bergejolak terlihat pada penurunan hari keempat berturut-turut untuk sektor otomotif, sebesar 0,6%, dan penurunan lebih lanjut dalam saham Airbus yang sensitif terhadap aksi balas membalas tarif oleh China dan AS.

Kinerja perusahaan barang mewah juga masih terbebani, dengan saham pemilik Gucci Kering, Hermes, dan LVMH turun 1% hingga 2,5%, sekaligus mendorong indeks CAC 40 Prancis untuk turun 0,3%.

Konglomerat mewah multinasional ini telah menderita penurunan tajam sebagai akibat kekhawatiran tentang meningkatnya hambatan perdagangan.

Di sisi lain, saham perbankan mendukung pasar, dengan saham Banco Santander asal Spanyol dan Unicredit asal Italia naik 1,4% dan 2,8% masing-masing, menyusul perjanjian Prancis dan Jerman untuk integrasi zona Eropa.

Banco BPM yang menjual kredit macet (NPL) pada harga yang lebih tinggi dari yang diharapkan, juga mendorong sentimen di sekitar sektor perbankan khususnya dalam konteks ketidakpastian politik di Italia.

Indeks saham bank Italia melonjak 2,2% pada hari terbaiknya sejak 11 Juni.

“Penyelesaian (transaksi) pada tingkat harga ini akan agak mengurangi kekhawatiran pasar bahwa perbaikan baru-baru ini pada pasar NPL mungkin berbalik sebagai akibat dari perubahan pemerintah negara dan penyebaran sovereign yang lebih tinggi,” jelas analis Goldman Sachs.

Sementara itu, saham-saham perawatan kesehatan menjadi pendorong terbesar terhadap indeks.

Saham Roche adalah pendorong utama dengan kenaikan 2,6% menyusul sebuah laporan bahwa perusahaan farmasi asal Swiss tersebut dapat segera mengumumkan akuisisi atas produsen obat kanker asal AS, Tesaro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper