Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Tunggu Putusan OPEC, Harga Minyak Melemah Pagi Ini

Harga minyak melemah pada perdagangan pagi ini, Rabu (13/6/2018), setelah pasar merespons rilis laporan bulanan OPEC dan prediksi putusan Organization of the Petroleum Exporting Countries pada 22-23 Juni di Wina.
Ilustrasi./,Reuters
Ilustrasi./,Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Harga minyak melemah pada perdagangan pagi ini, Rabu (13/6/2018), setelah pasar merespons rilis laporan bulanan OPEC dan prediksi putusan Organization of the Petroleum Exporting Countries pada 22-23 Juni di Wina.

Pada pk. 09.39 WIB, patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun US$0,39 atau 0,59% ke US$65,97 per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus, melemah US$0,25 atau 0,33% ke US$75,63 per barel di London ICE Futures Exchange, Seperti dikutip Bloomberg, Rabu (13/6/2018).

Sementara itu, pada akhir perdagangan Selasa (12/6/2018), harga minyak ditutup bervariasi.

WTI untuk pengiriman Juli, naik 26 sen AS menjadi menetap di US$66,36 per barel. Brent untuk pengiriman Agustus, merosot 58 sen AS menjadi ditutup di US$75,88 per barel.

Menurut laporan bulanan yang dirilis pada Selasa (12/6/2018), produksi minyak OPEC meningkat sebesar 35.000 barel per hari pada Mei.

OPEC menaikkan perkiraannya untuk pertumbuhan pasokan minyak dari nonanggota sebesar 130.000 barel untuk 2018.

OPEC memperingatkan dalam laporannya bahwa tingkat ketidakpastian yang tinggi menggantung di pasar minyak global tahun ini.

"Baru-baru ini, minyak mentah berjangka telah kehilangan momentum di tengah ketidakpastian, karena para pedagang bersiap untuk potensi pasokan yang lebih banyak kembali ke pasar," kata laporan itu seperti dikutip Antara, Rabu (13/6/2018).

Sementara itu, kalangan pengamat diprediksi akan menyetujui peningkatan pada rapat OPEC yang digelar di Wina.

OPEC dan sejumlah negara sekutu akan menggelar rapat pada 22-23 Juni.

Satu bahasan yang paling ditunggu adalah terkat kesinambungan kesepakatan diterapkanya pembatasan pasokan yang diberlakukan 18 bulan lalu untuk kembali mengerek harga minyak di pasar global yang tertekan kala itu.

Sementara itu, saat ini sejumlah kalangan produsen minyak sudah siap untuk mengerek produksinya.

Survei Bloomberg atas 18 analis dan pedagang memerkirakan akan ada kesepakatan untuk meningkatkan output ketika dalam pertemuan OPEC di Wina.

"Saya pikir kita akan melihat OPEC-plus setuju untuk meningkatkan output pada pertemuan tersebut," kata Warren Patterson, ahli strategi komoditas ING Bank NV seperti dikutip Bloomberg, Rabu (13/6/2018).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper