Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS 11 JUNI: Spot Comex Turun 1,8 Poin ke 1.300,9

Pada perdagangan hari ini, Senin (11/6/2018), harga emas Comex kontrak Agustus dibuka menguat 0,06% ke level US$1.303,5 per ounce. Pada pk. 05.53 WIB jadi berbalik melemah 0,1 poin atau 0,01% ke US$1.302,6 per ounce. Bagaimana pergerakan harga emas hari ini? Ikuti lajunya secara live.
./.
./.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas di bursa Comex tidak banyak berubah pada perdagangan pagi ini, Senin (11/6/2018) dibandingkan penutupan perdagangan Jumat atau akhir pekan lalu.

Pada perdagangan hari ini, Senin (11/6/2018), harga emas Comex kontrak Agustus dibuka menguat 0,06% ke level US$1.303,5 per ounce. Pada pk. 05.53 WIB jadi berbalik melemah 0,1 poin atau 0,01% ke US$1.302,6 per ounce.

Pada Jumat (8/6/2018), harga emas Comex di tutup pada harga US$1.302,7 per ounce.

Sementara itu indeks dolar pada pk. 05.59 WIB terpantau menguat 0,03% ke level 93,566 seperti dikutip Bloomberg.

Harga emas cenderung stagnan saat pasar mengalihkan perhatiannya dari pertemuan pimpinan KTT G7 yang berlangsung dua hari pada akhir pekan lalu, ke rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pimpinan Korea Utara Kim Jong Unu di Singapura pada 12 Juni 2018.

Seperti diketahui, Trump telah tiba di Singapura untuk pertemuan Selasa lusa dengan Kim Jong Un yang digambarkannya sebagai "satu kali tembakan" untuk perdamaian.

Pesawat Air Force One, pesawat resmi kenegaraan presiden Amerika Serikat, mendarat di Pangkalan Angkatan Udara Paya Lebar pada Minggu, sekitar pukul 20.20 waktu Singapura. Trump disambut oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan.

Presiden AS tiba di Singapura lebih cepat dari jadwal setelah dia meninggalkan pertemuan G7 di Kanada lebih awal. Dalam perjalanan ke Singapura, Trump telah men-tweet bahwa pertemuan di Singapura adalah kesempatan untuk mencapai "hasil yang benar-benar luar biasa bagi Korea Utara dan dunia".

Dia menulis: "Ini pasti akan menjadi hari yang menyenangkan dan saya tahu bahwa Kim Jong Un akan bekerja sangat keras untuk melakukan sesuatu yang jarang dilakukan sebelumnya guna menciptakan kedamaian dan kemakmuran besar untuk negerinya.

"Saya menantikan untuk bertemu dengannya dan memiliki perasaan bahwa kesempatan satu kali ini tidak akan sia-sia," ujarnya sebagaimana dikutip Straitstimes.com, Minggu (10/6)

Meski belum jelas siapa saja yang ikut rombongan trump, akan tetapi Menlu Mike Pompeo, Kepala Staf Kepresidenan John Kelly, Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, dan Wakil Kepala Staf Joe Hagin disebut akan terlibat dalam pertemuan bersejarah itu.

Ibu Negara Melania Trump tidak ikut dalam rombongan Trump.

Meskipun hanya satu pesawat yang mendarat di Paya Lebar Airbase, konvoi presiden diperkirakan akan menjadi besar. Menjelang kedatangannya, pesawat angkut Angkatan Udara AS C-17 Globemaster III telah terlihat di pangkalan tersebut.

Sementara itu pasar juga menantikan keputusan bank sentral AS, Federal Reserve yang akan menggelar rapatnya pada 12-13 Juni, seperti dikutip dari lamannya.

Bagaimana pergerakan harga emas hari ini? Ikuti lajunya secara live.

14:54 WIB
Emas Comex Berbalik Melemah, Ini Sentimennya

Harga emas di bursa Comex berbalik melemah pada perdagangan siang ini, Senin (11/6/2018), setelah sempat menguat di awal perdagangan.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengemukakan pergerakan harga emas pada perdagangan hari ini dipengaruhi sejumlah sentimen, antara lain pertemuan petinggi bank sentral AS yang kemungkinan bakal mengerek Fed Rate menjadi 2% pada rapat 12-13 Juni 2018.

“Yield obligasi AS terus meningkat, ada isyarat kenaikan suku bunga. Pasar berfokus terhadap testimoni the Fed mengenai berapa kali melanaikkan suku bunga (tahun ini),” kata Ibrahim kepada Bisnis.com, Senin (11/6/2018).

Di sampaing itu tambahnya, pasar emas juga memonitor pertemuan KTT AS-Korut. Presiden AS Donald Trump dan pimpinan Korea Utara Kim Jong Un akan melakukan pertemuan besok, Selasa (12/6/2018).

“KTT AS-Korut kemungkinan berhasil,” kata Ibrahim

14:45 WIB
Pk. 14.38 WIB: Spot Comex Turun 1,8 Poin ke 1.300,9

Emas masih melemah 1,8 poin atau 0,14% ke US$1.300,9 per ounce, di saat indeks dolar AS turun 0,13% ke 93,418

14:16 WIB
Pk. 14.03 WIB: Spot Comex Melemah 1,5 Poin ke 1.301,2

Spot emas Comex masih melemah i,5 poin atau 0,12% ke US$1.301,2 per ounce.

Emas melemah saat indeks dolar AS melemah 0,11% ke level 93,433.

12:42 WIB
Pk. 12.29 WIB: Spot Comex Berbalik Melemah 0,1 Poin ke 1.302,6

Spot Comex berbalik melemah 0,01% ke US$1.302,2 per ounce saat indeks dolar AS masih melemah 0,07% ke 93,535. Emas Comex kontrak Agustus telah bergerak di kisaran 1.301,4 sampai 1.305,7.

10:50 WIB
Pk. 10.29 WIB: Spot Naik 0,06% ke 1.303,5

Emas Comex menguat 0,9 [oin atau 0,06% ke US$1.303,5, di saat indeks dolar AS melemah 0,04% ke level 93,494

09:34 WIB
Pk. 09.21 WIB: Spot Comex Menguat 2 Poin ke 1.304,7

Penguatan harga emas Comex kontrak Agustus makin signifikan. Emas menguat US$2 atau 0,15% ke US$1.304,7 per ounce

08:15 WIB
Pk. 08.08 WIB: Spot Menguat saat Indeks Dolar AS Melemah

Harga emas Comex menguat 0,03% ke US$1.303,1 per ounce pada saat indeks dolar AS melemah ke 93,427

07:32 WIB
Agenda Penting Sepekan

Pekan ini menjadi salah satu pekan terpenting yang menjadi penentu arah pergerakan ekonomi dunia. Sejumlah agenda penting, termasuk pertemuan tingkat tinggi, ketegangan perdagangan, dan rapat bank sentral akan terjadi sejak Senin (11/6/2018) hingga Jumat (15/6/2018) mendatang.

Masing-masing agenda membawa potensi untuk mendorong pasar keuangan dan membentuk prospek pertumbuhan global setelah melambat pada kuartal pertama.

Berikut ini sejumlah agenda dalam sepekan harus diperhatikan, seperti dikutip Bloomberg:

SENIN

Investor mendapat kesempatan pertama untuk memberikan penilaian atas apa yang terjadi pada KTT negara-negara G-7. KTT tersebut berakhir dengan Presiden Donald Trump memulai menjauh dengan sekurunya pada Twitter, yang berpotensi menyebabkan gesekan baru pada perdagangan.

SELASA

Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bertemu di Singapura, yang menjadi pertemuan pertama yang pernah diadakan. Trump pekan lalu memprediksikan pertemun tersebut akan "sukses besar" dan mengatakan mungkin dia bisa menandatangani perjanjian dengan Kim untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea.

Sementara itu di AS, pemerintah merilis laporan bulanan mengenai inflasi yang akan menjadi indicator utama mengenai seberapa panas ekonomi AS melaju.

RABU

Bank sentral AS, Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya untuk kedua kalinya tahun ini. Gubernur The Fed Jerome Powell mengadakan konferensi pers, dan dia serta rekan-rekannya juga akan mempublikasikan proyeksi baru yang dapat menunjukkan potensi kenaikan suku bunga empat kali tahun ini secara keseluruhan, bukan tiga yang mereka ungkapkan pada bulan Maret.

Juga pada Rabu, lelang surat utang Italia akan menarik pehatian dengan memberi investor kesempatan lain untuk bereaksi terhadap pemilihan pemerintahan populis dan janji-janji peningkatan belanja yang besar. Risiko pada rilis surat utang tersebut sudah terlihat pada fakta bahwa selisih antara imbal hasil surat utang 10 tahun Italia dan Spanyol mencapai yang terbesar sejak 2012.

Sementara itu di Inggris, data inflasi akan membantu Bank of England menentukan apakah akan menaikkan suku bunga atau tidak.

KAMIS

Bank Sentral Eropa semakin mendekati ke akhir program pembelian obligasi dengan para pembuat kebijakan hari Kamis akan mengadakan pembicaraan formal pertama mendenai kapan dan bagaimana melakukannya.

Sekitar sepertiga dari responden survei Bloomberg terhadap ekonom memprediksi Presiden European Central Bank, Mario Draghi, akan menetapkan tanggal akhir untuk pembelian pad kamis, sementara 46% dari responden mengatakan dia akan menunggu hingga Juli untuk mengungkapkan rinciannya.

Sementara itu, presiden Rusia Vladimir Putin dan putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman akan bertemu di pertandingan pembukaan Piala Dunia. Pertemuan itu dapat mempengaruhi pasar minyak global mengingat hanya berjarak satu minggu sebelum pertemuan penting OPEC di Wina, dan memberikan kesempatan terakhir bagi kedua pemimpin untuk mengurangi kemungkinan peningkatan produksi minyak.

Juga pada hari Kamis, China merilis data penjualan ritel dan produksi industri yang akan memberikan kejelasan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

JUMAT

Bank of Japan kemungkinan akan mengakhiri minggu tanpa adanya agenda pengetatan kebijakan moneter. BOJ masih melakukan pembelian obligasi pemerintah dalam jumlah besar dan akan didorong untuk terus melakukannya dengan data yang menunjukkan bahwa inflasi masih jauh dari target 2% dan ekonomi menyusut pada kuartal pertama.

Pada 15 Juni merupakan batas waktu bagi AS untuk menerbitkan daftar akhir produk-produk China tariff impor senilai US$50 miliar, yang dapat dikenakan segera setelahnya. Juga pada Jumat, bank sentral Rusia menetapkan suku bunga dengan ekonom saat ini memperkirakan tidak ada perubahan dalam tingkat suku bunga 7,25% meskipun ada kemungkinan pemotongan.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper