Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Khawatir Suplai Thailand Naik, Harga Karet Mengendur

Harga karet melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018), seiring kekhawatiran atas meningkatnya suplai dari Thailand.
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (8/6/2018), seiring kekhawatiran atas meningkatnya suplai dari Thailand.

Harga karet untuk pengiriman November 2018, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), ditutup melemah 1,90% atau 3,60 poin di level 186,10 yen per kilogram (kg).

Pagi tadi harga komoditas bahan utama pembuatan ban ini dibuka flat di posisi 189,70, setelah berakhir menguat 0,85% atau 1,60 poin pada perdagangan Kamis (7/6/2018).

Menurut Hideshi Matsunaga, Analis Sunward Trading, saat suplai karet dari Thailand meningkat setelah musim produksi yang rendah berakhir bulan lalu, jumlah persediaan karet dapat terus naik.

Jumlah persediaan karet yang dimonitor oleh Shanghai Futures Exchange dilaporkan naik 0,3% menjadi 475.132 ton pekan lalu, level tertinggi sejak November.

“Harga karet juga dibatasi kekhawatiran bahwa tensi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) dapat mendorong mata uang Jepang terhadap dolar AS, sehingga membuat harga karet [di Tocom] menjadi lebih mahal bagi investor asing,” tambah Matsunaga, seperti dikutip Bloomberg.

Nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,15% atau 0,16 poin ke posisi 109,54 per dolar AS pada pukul 13.52 WIB, setelah berakhir menguat 0,44% atau 0,48 poin di level 109,70 pada perdagangan Kamis (7/6).

Dilansir dari Bloomberg, yen memperpanjang penguatannya di tengah tensi perdagangan global menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 serta kekhawatiran seputar meningkatnya ketidakstabilan pada beberapa mata uang emerging market.

Seperti diketahui, penguatan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi menurun.

Sejalan dengan karet, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2018 terpantau tergelincir dan turun 0,49% atau 0,32 poin ke posisi US$65,63 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 13.41 WIB.

Pergerakan Harga Karet Kontrak November 2018 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

8/6/2018

186,10

-1,90%

7/6/2018

189,70

+0,85%

6/6/2018

188,10

+0,48%

5/6/2018           

187,20

-1,68%

4/6/2018

190,40

+0,53%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper