Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Efisiensi, MPPA Rampingkan Luas Gerai

Peritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk., siap merampingkan luasan gerai-gerainya untuk menciptakan efisiensi.
Hypermart milik PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)
Hypermart milik PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA)

Bisnis.com, TANGERANG -- Peritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk., siap merampingkan luasan gerai-gerainya untuk menciptakan efisiensi.

Director Corporate Communications Matahari Putra Prima Danny Konjongian mengungkapkan perseroan akan menata ulang 113 gerai yang ada, sekaligus menurunkan ukuran gerai. Adapun ukuran rata-rata gerai sekitar 4.500 meter persegi dan akan dirampingkan menjadi 2.800-3.000 meter persegi.

"Kami sudah re-layout 113 gerai. Dari 113 gerai, akan ada seperempat yang di-downsize dari 4.500 meter persegi menjadi 2.800-3.000 meter persegi," paparnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin (28/5/2018).

Selain itu, emiten bersandi saham MPPA ini akan mengurangi Stock Keeping Unit (SKU) dari sekitar 50.000-60.000 SKU menjadi 25.000 SKU. Pengurangan SKU tersebut sejalan dengan fokus perseroan untuk menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Pengurangan SKU itu bertujuan untuk mendukung persediaan MPPA lebih update terhadap produk-produk terkini. Danny menuturkan pengurangan pasokan juga tidak membuat persediaan barang bertumpuk sehingga menciptakan belanja modal yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Beberapa tahun silam, MPPA sempat merenovasi gerai Hypermart dengan konsep G7 (Generasi 7) atau display produk yang lebih modern. Konsep Hypermart G7 menyediakan lorong belanja yang lebih lapang untuk memberikan navigasi yang lebih baik bagi pelanggan, serta area segar yang lebih luas.

Namun, seiring dengan rencana efisiensi dan perampingan gerai, terang Danny, format G7 tidak akan ada lagi dan MPPA akan menciptakan gerai-gerai yang lebih kecil untuk menekan biaya.

Pada 2018, MPPA akan memaksimalkan peran media sosial untuk melakukan promosi dan melakukan pemotongan harga produk, dengan mengorbankan margin untuk menarik kembali pelanggan yang telah beralih ke peritel modern lain.

Pada tahun lalu, Hypermart telah melakukan penurunan harga pada 5.000 produk. Dia menyatakan penentuan harga yang lebih baik sengaja dilakukan untuk meningkatkan transaksi dan penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper