Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Siapkan Jurus Stabilisasi, Rupiah Perkasa di Level 13.995

Rupiah ditutup menguat 130 poin atau 0,92% di Rp13.995 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 30 poin atau 0,21% di Rp14.095. Pada perdagangan Jumat (25/5), rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp14.125 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan pekan ini, Senin (28/5/2018).

Rupiah ditutup menguat 130 poin atau 0,92% di Rp13.995 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 30 poin atau 0,21% di Rp14.095. Pada perdagangan Jumat (25/5), rupiah ditutup menguat 8 poin di level Rp14.125 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di zona hijau pada kisaran level Rp13.980 – Rp14.095 per dolar AS.

Dalam konferensi pers Penguatan Koordinasi Untuk Stabilisasi dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Jakarta, Senin (28/5/2018), Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan empat langkah kebijakan moneter untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.

Pertama, respons kebijakan suku bunga secara preemptive dan front loading untuk memperkuat serta menstabilkan nilai tukar rupiah. Hal ini juga dilakukan agar tetap konsisten dalam menjaga inflasi di kisaran 3,5% plus minus 1% pada 2018-2019.

Untuk itu, bank sentral sudah menjadwalkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan tambahan lusa, Rabu (30/5/2018) untuk merumuskan kebijakan tersebut.

"Ini bukan RDG emergency, ini RDG tambahan,"  tegasnya.

Kedua, melanjutkan, memperkuat, dan mengoptimalkan intervensi ganda (dual intervention) yang telah dilakukan sejak 2013. BI, lanjut Perry, tidak hanya menstabilkan kurs tapi juga membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.

Ketiga, terus mengarahkan agar likuiditas tercukupi, khususnya di rupiah dan pasar swap antar bank. Bank sentral bakal memastikan likuiditas perbankan cukup dan memenuhi berbagai kebutuhan likuiditas dari perbankan.

"Misalnya, hari ini suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) hanya sekitar 4%, sedikit lebih rendah dari policy rate kita," tuturnya.

Keempat, komunikasi yang intensif dengan pelaku pasar, perbankan, dunia usaha, dan ekonom untuk membentuk ekspektasi yang rasional. Langkah ini diyakini dapat menghindari perkiraan nilai tukar yang kecenderungannya terlalu melemah.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,05% atau 0,049 poin ke level 92,204 pada pukul 16.12 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper