Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinar Mas, DSSA Incar Pertumbuhan 36%

Emiten energi dan infrastruktur PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menargetkan pendapatan senilai US$1,8 miliar pada 2018, tumbuh 36,16% year on year (yoy) dari realisasi tahun lalu senilai US$1,32 miliar.
Ilustrasi./.JIBI-Paulus Tandi Bone
Ilustrasi./.JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten energi dan infrastruktur PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menargetkan pendapatan senilai US$1,8 miliar pada 2018, tumbuh 36,16% year on year (yoy) dari realisasi tahun lalu senilai US$1,32 miliar.

Direktur Dian Swastika Sentosa Hermawan Tarjono menuturkan, pada 2018 perseroan menetapkan target pendapatan senilai US$1,8 miliar. Komposisi pemasukan diperkirakan mirip seperti 2017.

“Kami perkirakan sektor perdagangan dan penambangan batu bara masih mendominasi pendapatan, karena dua power plant kami baru beroperasi 2019. Komposisi pendapatan 2018 diperkirakan mirip seperti tahun lalu,” tuturnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (25/5/2018)

Pada 2017, entitas Grup Sinar Mas ini membukukan pendapatan US$1,32 miliar. Sektor bisnis batu bara berkontribusi 58%, pembangkit listrik 29%, perdagangan kimia 11%, dan multimedia 2%.

Per Maret 2018, DSSA membukukan pendapatan US$410 juta dan laba bersih US$48 juta. Manajemen belum menyampaikan laporan keuangan kuartal I/2018 ke Bursa Efek Indonesia (BEI) karena masih dalam tahap audit.

Di sektor batu bara, perusahaan yang membawahi Golden Energy and Resources Ltd. (GEAR) ini menargetkan produksi dan penjualan batu hitam sekitar 23 juta ton. Realisasi per Maret 2018 mencapai 4,7 juta ton.

Sekitar 70% hasil produksi batu bara berasal dari PT Borneo Indobara (BIB), karena sudah mengantongi izin eksplorasi 17,2 juta ton. Di samping BIB, DSSA juga mengoperasikan PT Trisula Kencana Sakti (TKS) di Kalimantan Tengah dan PT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Jambi.

Perusahaan juga mengoperasikan konsesi tambang lain, seperti PT Manggala Alam Lestari (MAL) di Sumatera Selatan, PT Surya Kalimantan Sejati (SKS) dan PT Persada Makmur Sejahtera (PMS) di Kalimantan Tengah khusus untuk menyuplai pembangkit listrik.

Pada 2017, DSSA melalui entitas anaknya memproduksi batu bara sejumlah 16,7 juta ton (naik 69,8% yoy) dan menjual 17,1 juta ton (naik 55,5% yoy).

Sekretaris Perusahaan Dian Swastika Sentosa Susan Chandra menyampaikan, GEAR sudah menerbitkan bond senilai US$150 pada Februari 2018 dengan tenor 5 tahun dan tingkat bunga 9,00% per tahun. Sejumlah US$100 juta digunakan sebagai modal kerja, sedangkan US$50 juta untuk pembayaran utang.

“Proses penebitan sudah selesai, uangnya sudah diterima anak usaha kami,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper