Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Rebound, Analis: Masih Fase Konsolidasi

IHSG ditutup rebound meski hanya 0,06% atau 3,35 poin ke level 5.841,46, setelah dibuka dengan pelemahan 0,98% atau 57,24 poin di level 5.780,88. Adapun pada perdagangan Selasa (15/5), IHSG berakhir merosot 1,83% atau 109,04 poin di level 5.838,12.
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Mahasiswa berjalan di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (16/5/2018) meski terus tertekan sepanjang perdagangan.

IHSG ditutup rebound meski hanya 0,06% atau 3,35 poin ke level 5.841,46, setelah dibuka dengan pelemahan 0,98% atau 57,24 poin di level 5.780,88. Adapun pada perdagangan Selasa (15/5), IHSG berakhir merosot 1,83% atau 109,04 poin di level 5.838,12.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.738,58–5.841,46. Dari 581 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 153 saham menguat, 213 saham melemah, dan 215 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 2,19%, disusul sektor tambang yang naik 1,01%.

Adapun  lima sektor lainnya melemah dan menekan pergerakan IHSG, dipimpin sektor konsumer dan industri dasar yang melemah masing-masing 0,76% dan 0,49%.

Vice President of Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan rebound IHSG hari ini masih bersifat teknikal karena masih dalam fase konsolidasi.

“Memang sejatinya IHSG masih konsolidasi, dan ini terjadi menjelang rilis data perekonomian (BI Rate),” ungkap William kepada Bisnis.com, Rabu (16/5/2018).

Dilansir Bloomberg, IHSG sempat melaju di zona merah di perdagangan hari ketiga berturut-turut seiring dengan aksi jual oleh investor asing menyusul lonjakan pada imbal hasil obligasi AS.

Gelombang baru penghindaran risiko menyebar di kawasan Asia saat investor bergulat dengan kenaikan imbal hasil obligasi dan penguatan dolar AS di tengah kekhawatiran akan isu perdagangan, pertumbuhan, dan kondisi geopolitik yang berkelanjutan.

Faktor tersebut menambah tekanan pada Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuannya pada hari Kamis (17/5/2018) dalam upaya untuk menangkal aksi jual yang telah membebani rupiah dan IHSG.

Sementara itu dari dalam negeri, pagi initerjadi  serangan terhadap markas Kepolisian Daerah Riau .

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup rebound 0,34% atau 1,70 poin ke level 507,56, setelah dibuka dengan pelemahan 1,45% atau 7,36 poin di posisi 498,5.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau mayoritas melemah, dengan indeks SE Thailand yang melemah 0,93%, indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,2%, dan indeks PSEi Filipina turun 0,21%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,54%.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

TLKM

(%)

BBCA

+3,26

HMSP

+0,79

ADRO

+0,82

TKIM

+4,96

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

UNVR

-3,58

TPIA

-2,89

KLBF

-3,25

CPIN

-2,57

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper