Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS MELEMAH, Analis: Berpotensi Turun Menyentuh 1.270

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan emas dalam tekanan, seiring dengan kembalinya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS dan meredanya ketegangan geopolitik dengan Korut
Harga emas Comex tinggalkan level 1.300./.
Harga emas Comex tinggalkan level 1.300./.

Bisnis.com, JAKARTA— Harga emas Comex melemah dan telah meninggalkan level US$1.300 per ounce pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (15/5/2018).

Meski pagi ini spot bergerak menguat, harga emas Comex belum mampu kembali ke level 1.300.

Pada Pk. 10.02 WIB, harga emas Comex melemah US$3,58 ke US$ 1.294,11 per ounce.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan emas dalam tekanan, seiring dengan kembalinya sentimen kenaikan suku bunga acuan AS dan meredanya ketegangan geopolitik dengan Korut.

“Emas masih berpotensi turun menyentuh support selanjutnya di 1.270-an,” kata Ariston.

Sebelumnya dikemukakan pelamahan emas juga akibat tertekan oleh penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS naik maka emas berjangka akan turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi para pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi juga menghambat permintaan terhadap logam mulia yang tidak memberikan imbal hasil, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dijadikan acuan mencapai level tertingginya sejak 2011, seperti dikutip Antara.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun naik 8,9 basis poin menjadi 3,078%.

Sementara itu, dalam pidatonya di Economic Club of Minnesota pada Selasa (15/5/2018), Presiden Federal Reserve San Francisco John Williams mengatakan dia mendukung target the Fed untuk menaikkan suku bunga sebanyak tiga atau empat kali tahun ini, peningkatan secara bertahap selama dua tahun berikutnya.

Suku bunga AS yang lebih tinggi cenderung meningkatkan dolar AS dan imbal hasil obligasi, membuat emas dengan denominasi mata uang dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan mengurangi daya tarik aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper