Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Graha Layar Prima (BLTZ) Tempuh Stock Split

Emiten bioskop PT Graha Layar Prima Tbk. menempuh pemecahan nilai saham atau stock split untuk memenuhi jumlah saham beredar di publik, sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia.
CGV Blitz/youtube
CGV Blitz/youtube

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bioskop PT Graha Layar Prima Tbk. menempuh pemecahan nilai saham atau stock split untuk memenuhi jumlah saham beredar di publik, sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia.

Emiten dengan kode saham BLTZ tersebut telah memegang restu pemegang saham untuk melakukan stock split dengan perbandingan 1:2 melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan Rabu (16/5).

Corporate Secretary Graha Layar Prima Mutia Resty menyampaikan stock split tersebut akan direalisasikan perseroan pada seluruh kelas saham. Saat ini, perseroan memiliki tiga kelas saham dengan nilai nominal bervariasi.

“Ini upaya kami karena pada posisi sebelumnya, masih ada kekurangan free float yang belum memenuhi aturan Bursa Efek Indonesia. Ini salah satu cara perseroan untuk menambah porsi epemilikan publik yang saat ini di sekitar 38 juta lembar saham,” terang Mutia usai RUPS di Jakarta, Rabu (16/5).

Mutia menjelaskan saat ini publik memegang sekitar 38 juta saham atau sekitar 9%. Berdasarkan aturan BEI, perseroan harus memenuhi ketentuan minimal pelepasan 7,5% saham untuk publik atau sekurang-kurangnya 50 juta lembar.

Dengan aksi stock split tersebut, saat ini saham yang beredar di publik meningkat dua kali lipat atau sekitar 76 juta lembar. Adapun, saat ini perseroan memiliki tiga kelas saham dengan nilai nominal setelah pemecahan nilai yaitu Rp10.000, Rp1.719, dan Rp100 per lembar.

Pada akhir April lalu posisi saham yang dimiliki investor ritel masih sekitar 0,743%. Salah satu pemegang saham perseroan yaitu PT Layar Persada yang menguasai 48,257% saham BLTZ lalu melepas kepemilikan sahamnya sebesar 40% pada Coree Capital Ltd, dan 8,257% pada publik.

“Sisa 8,257% [milik Layar Persada] itu dijual kepada dua pihak dengan masing-masing di sekitar 4%,” ungkap Mutia. Pelepasan saham tersebut membuat Layar Persada bukan lagi shareholder perseroan per akhir April 2018.

Sebagai catatan, saat ini 22,99% saham perusahaan dikuasai CJ CGV Co. Ltd., dan sebesar 28,009% dikuasai anak usaha CGV yaitu IKT Holdings Ltd. Adapun, Coree Capital Ltd. Menguasai 40% saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper