Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Saham Jepang Terbebani Keputusan Trump tentang Kesepakatan Iran

Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang kompak berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.
Bursa Jepang./.Reuters
Bursa Jepang./.Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang kompak berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (9/5/2018), menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menarik AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.

Indeks Topix dibuka turun 0,18% atau 3,23 poin di level 1.776,59 dan berakhir melemah 0,39% atau 6,91 poin di level 1.772,91. Dari 2.080 saham pada indeks Topix, 753 saham di antaranya menguat, 1.235 saham melemah, dan 92 saham stagnan.

Saham Honda Motor Corp. dan Otsuka Holdings Co. Ltd. yang masing-masing merosot 2,29% dan 5,47% menjadi penekan utama terhadap pelemahan Topix pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,44% atau 99,81 poin di level 22.408,88, setelah dibuka turun 0,20% atau 45,68 poin di posisi 22.463,01.

Sebanyak 73 saham menguat, 146 saham melemah, dan 6 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei.

Saham Otsuka Holdings Co. Ltd. Inc. yang merosot 5,47% menjadi penekan utama terhadap pergerakan Nikkei, diikuti Yokogawa Electric Corp. (-12,10%) dan FANUC Corp. (-1,20%).

Sementara itu, nilai tukar yen hari ini terpantau lanjut melemah 0,56% atau 0,61 poin ke posisi 109,74 per dolar AS pada pukul 14.15 WIB, setelah berakhir terdepresiasi tipis 0,04% atau 0,04 poin di level 109,13 pada perdagangan Selasa (8/5).

Kinerja perusahaan eksplorasi minyak naik akibat rebound minyak mentah ke level tertinggi sejak 2014, saat investor fokus pada bagaimana pembeli minyak mentah Iran akan bereaksi terhadap sanksi AS.

Dalam pengumumannya di Gedung Putih pada Selasa (8/5/2018) waktu setempat, Trump menyatakan akan menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Keputusan ini berpotensi meningkatkan risiko konflik di Timur Tengah, mengecewakan aliansi AS di Eropa, serta menebar ketidakpastian atas pasokan minyak global.

“Meskipun belum terjadi, harga minyak yang lebih tinggi bisa mengurangi konsumsi, meningkatkan beban biaya pada perusahaan dan memiliki dampak negatif pada perekonomian AS,” kata Tatsushi Maeno, pakar strategi senior dengan Okasan Asset Management di Tokyo.

“Rebound pada ekuitas Jepang sejak Maret saat ini telah berhenti dengan investor menjadi sadar akan risiko penurunan,” tambah Maeno, seperti dikutip dari Bloomberg.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2018 terpantau menguat 2,35% ke posisi U$70,68 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 14.06 WIB.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper