Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Harga Minyak, Pengeboran AS Bertambah 28 Rig

Jumlah rig minyak di Amerika Serikat bertambah 28 buah pada April 2018 menjadi 825 rig, setelah bulan lalu jumlah rig berkurang 2 buah.
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Jumlah rig minyak di Amerika Serikat bertambah 28 buah pada April 2018 menjadi 825 rig, setelah bulan lalu jumlah rig berkurang 2 buah.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/4/2018), Barker Hughes melaporkan, jumlah rig minyak AS pada pekan ini bertambah 5 buah menjadi 825 titik. Ini menjadi level tertinggi sejak Maret 2015.

Artinya, pada 1--27 April 2018, jumlah rig bertambah 28 buah. Volume ini meningkat drastis dari Maret 2018 yang justru berkurang 2 rig. Sepanjang tahun berjalan, jumlah rig yang bertambah mencapai 78 buah.

Penambahan jumlah rig menunjukkan volume produksi AS ke depannya. Saat ini, Paman Sam merupakan produsen minyak ketiga terbesar di dunia, di bawah Rusia dan Arab Saudi.

Para produsen minyak AS gencar menambah minyak shale yang sebagian besar berada di Cekungan Permian di Texas Barat dan New Meksiko. Poduksi nasional Paman Sam sudah melampaui 10 juta barel per hari (bph), atau rekor tertinggi sepanjang sejarah AS.

Analis di Simmons & Co, spesialis energi di bank investasi AS Piper Jaffray menyampaikan, jumlah rata-rata total rig minyak dan gas alam menjadi 1.015 pada 2018 dan 1.130 pada 2019. Sebelumnya pada pekan lalu, dia memerkiraan rig minyak dan gas alam sebesar 1.014 pada 2018 dan 1.129 pada 2019.

Sejauh tahun ini, jumlah total rig minyak dan gas yang aktif di Amerika Serikat mencapai 977 buah, naik tajam dari rata-rata 876 rig pada 2017, dan 509 pada tahun 2016, tetapi sedikit di bawah 978 pada tahun 2015. Kebanyakan rig menghasilkan minyak dan gas.

Salah satu produsen AS, ConocoPhillips, mengatakan pihaknya sudah membukukan keuntungan meskipun harga minyak di bawah US$45 per barel, atau lebih dari U$20 di bawah level saat ini.

Pada penutupan perdagangan Jumat (27/4/2018) waktu setempat, harga minyak WTI kontrak Juni 2018 turun 0,22 poin atau 0,32% menjadi US$67,97. Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak Juni 2018 terkoreksi 0,1 pin atau 0,13% menuju US$74,64 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fajar Sidik
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper