Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Teknologi Menguat, Wall Street Rebound

Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan Kamis (26/4/2018) dengan masing-masing indeks utama Wall Street menguat lebih dari 1%, didorong oleh hasil kinerja emiten yang solid dan rebound saham teknologi karena penurunan imbal hasil obligasi.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada perdagangan Kamis (26/4/2018) dengan masing-masing indeks utama Wall Street menguat lebih dari 1%, didorong oleh hasil kinerja emiten yang solid dan rebound saham teknologi karena penurunan imbal hasil obligasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 238,51 poin atau 0,99% ke level 24.322,34, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 naik 27,54 poin atau 1,04% ke 2.666,94 dan Nasdaq Composite melonjak 114,94 poin atau 1,64% ke level 7.118,68.

Nasdaq yang mayoritas berisi saham emiten teknologi mengakhiri pelemahan beruntun lima hari sementara sektor teknologi pada indeks S&P membukukan penguatan pertama dalam enam sesi perdagangan terakhir.

Saham Facebook melonjak 9,1% setelah membukukan laba yang mengesankan, yang tampaknya menenangkan kekhawatiran mengenai penggunaan data konsumen.

Produsen chip Advanced Micro Devices Inc dan Qualcomm Inc naik masing-masing 13,7% dan 1,4%, setelah kinerja kuatal pertama keduanya mengalahkan perkiraan analis dan meredakan kekhawatiran atas melemahnya permintaan smartphone.

Pengatan keduanya membantu mengangkat indeks Semiconductor Philadelphia 2,1%, menghentikan reli penurunan beruntun enam hari dan mencatat level penutupan terbaiknya dalam tiga pekan terakhir.

"Emiten terus mencatat kinerja yang lebih baik dari yang diperkirakan banyak kekhawatiran geopolitik seperti perang dagang turun untuk sementara," kata Channing Smith, managing principal di Jackson Hole Capital Partners, seperti dikutip Bloomberg.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun ditutup di bawah level 3% karena pembeli muncul setelah penjualan yang didorong oleh kekhawatiran atas berkembangnya penerbitan utang AS dan meningkatnya biaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper