Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Loyo, Melemah 1,29% di Akhir Sesi I

IHSG melemah 1,29% atau 89,28 poin ke level 6.149,36 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 9,87 poin atau 0,05% di level 6.219,76. Adapun pada perdagangan Selasa (24/4), IHSG ditutup melemah 1,24% atau 78,51 poin ke level 6.229,63.
Karyawan duduk di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan duduk di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah lebih dari 1% pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (25/4/2018).

IHSG melemah 1,29% atau 89,28 poin ke level 6.149,36 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan 9,87 poin atau 0,05% di level 6.219,76. Adapun pada perdagangan Selasa (24/4), IHSG ditutup melemah 1,24% atau 78,51 poin ke level 6.229,63.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.142,4 – 6.220,04 Sebanyak 131 saham menguat, 220 saham melemah, dan 224 saham stagnan dari 575 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama dari sektor finansial yang melemah 2,11% dan konsumer yang melemah 1,54%.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak mayoritas menguat siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,77%, indeks SE Thailand turun 0,27%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,65%. Adapun indeks PSEi Fiipina menguat 0,16%.

Di Jepang, indeks Topix melemah 0,14% sementara indeks Nikkei 225 melemah 0,34%. Adapun, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,96% dan indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,01%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia Saham Asia jatuh hari ini karena kenaikan yield obligasi AS yang mencapai 3% dan peringatan dari emiten di AS atas biaya yang lebih tinggi yang mendorong kekhawatiran bahwa pertumbuhan pendapatan perusahaan dapat mencapai puncaknya segera.

"Kami telah melihat cukup banyak perusahaan mengumumkan pendapatan di atas perkiraan dan saham mereka turun tajam," kata Norihiro Fujito, analis investasi senior di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dikutip Reuters.

Fujito mencatat saham keuangan utama seperti Goldman Sachs dan Citigroup serta Alphabet Inc, perusahaan teknologi besar pertama yang melaporkan kinerja kuartalan, telah mengikuti pola yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper