Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pimpin Penguatan Mata Uang Asia, Rupiah Rebound dari Pelemahan Terburuk

Rupiah ditutup rebound 0,62% atau 86 poin di Rp13.889 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 54 poin atau 0,39% di Rp13.921 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah rebound dari level terendahnya dalam lebih dari dua tahun terakhir, pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (24/4/2018).

Rupiah ditutup rebound 0,62% atau 86 poin di Rp13.889 per dolar AS, setelah dibuka dengan apresiasi 54 poin atau 0,39% di Rp13.921 per dolar AS.

Rupiah berhasil mengakhiri pelemahan selama empat hari perdagangan terakhir setelah pada perdagangan kemarin, Senin (23/4), rupiah ditutup melemah 0,59% ke level Rp13.975 per dolar AS sebagai level terendah dua tahun lebih.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.872 – Rp13.976 per dolar AS.

Rupiah memimpin penguatan mata uang di Asia hari ini yang mayoritas terapresiasi. Penguatan rupiah diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,28% dan dolar Singapura yang naik 0,21%.

Sebelumnya, Bank Indonesia menegaskan pelemahan rupiah bersifat meluas atau broadbased yang juga terjadi pada seluruh mata uang dunia.

“Mata uang AS yang pada hari Jumat kemarin menguat tajam terhadap semua mata uang dunia, termasuk rupiah, pada hari Senin ini kembali mengalami penguatan secara meluas atau broadbased," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo dalam siaran pers, Selasa pagi (24/4).

Dalam periode yg sama, mayoritas mata uang negara emerging market, termasuk Indonesia, juga melemah.

Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya, Agus menegaskan Bank Indonesia telah melakukan intervensi baik di pasar valas maupun pasar SBN dalam jumlah cukup besar.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,04% atau  0,034 poin ke level 90,912 pada pukul 16.57 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper