Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pemicu Lesunya Kinerja Astra Agro Lestari (AALI) Kuartal I/2018

Kinerja emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) cenderung melesu pada kuartal I/2018 akibat pelemahan harga minyak sawit mentah atau CPO.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Kinerja emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) cenderung melesu pada kuartal I/2018 akibat pelemahan harga minyak sawit mentah atau CPO.

Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk. (ASII), menyebutkan AALI yang 79,7% sahamnya dimiliki ASII membukukan penurunan laba akibat menurunnya harga CPO sebesar 12% year on year (yoy) menjadi Rp7.855 per kilogram pada kuartal I/2018.

“Harga rata-rata minyak kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 12% menjadi Rp7.855/kg, sementara penjualan minyak kelapa sawit dan produk turunannya meningkat 17% menjadi 480.000 ton,” tuturnya dalam siaran pers, Selasa (24/4/2018).

Sebelumnya dalam laporan keuangan perusahaan periode 31 Maret 2018 yang dipublikasikan Senin (23/4/2018), manajemen AALI menyebutkan pendapatan bersih perusahaan mencapai Rp4,45 triliun. Namun, jumlah itu merosot dari kuartal I/2017 senilai Rp4,49 triliun.

Beban pokok pendapatan justru meningkat menjadi Rp3,7 triliun pada kuartal I/2018 dari sebelumnya Rp3,09 triliun. Alhasil, laba bruto perusahaan merosot menuju Rp745,51 miliar dari kuartal I/2017 sebesar Rp1,39 triliun.

Laba bersih AALI pada kuartal I/2018 mencapai Rp355,46 miliar. Jumlah itu menurun 55,03% yoy dari kuartal I/2017 senilai Rp790,45 miliar. Laba per saham dasar atau dilusian juga melesu menjadi Rp184,68 dari sebelumnya Rp410,69.

Sementara itu, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi per Maret 2018 sejumlah Rp681,08 miliar, menurun dari kuartal I/2017 sebesar Rp809,27 miliar. Nilai kas dan setara kas akhir periode ialah Rp294,24 miliar, merosot dari sebelumnya Rp577,83 miliar.

Posisi liabilitas AALI per kuaratl I/2018 sama seperti akhir 2017, yakni Rp6,41 triliun. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menjadi Rp2,24 triliun dari penghujung tahun lalu Rp2,31 triliun.

Ekuitas perseroan per Maret 2018 naik menjadi Rp19,06 triliun Desember 2017 sebesar Rp18,71 triliun. Nilai aset pada akhir masing-masing periode tersebut ialah Rp25,46 triliun dan Rp25,12 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper