Bisnis.com, JAKARTA—Emiten alat berat dan jasa pertambangan PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan pendapatan senilai Rp19,01 triliun pada kuartal I/2018, naik 38,97% dari sebelumnya Rp13,68 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (24/4/2018), manajemen UNTR menyebutkan pendapatan bersih per Maret 2018 mencapai 19,01 triliun, tumbuh 38,97% year-on-year (yoy) dari kuartal I/2017 senilai Rp13,68 triliun.
Laba bersih perseroan melonjak 68,59% yoy menjadi Rp2,54 triliun pada kuartal I/2018. Sebelumnya, pada kuartal I/2017 laba bersih UNTR sejumlah Rp1,50 triliun.
Kinerja perseroan melampaui estimasi konsensus analis. Menurut konsensus, pendapatan UNTR pada kuartal I/2018 diprediksi hanya mencapai Rp18,40 triliun, sedangkan laba bersih di posisi Rp2,34 triliun.
Menurut manajemen, masing-masing unit usaha, yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, dan industri konstruksi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 36%, 42%, 18%, dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
“Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi dan kontraktor penambangan serta kegiatan pertambangan, sebagai dampak dari peningkatan harga batu bara,” tutur Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) sekaligus Presiden Komisaris United Tractors, dalam siaran pers, Selasa (24/4/2018).
Pada segmen usaha mesin konstruksi, volume penjualan alat berat Komatsu mengalami peningkatan sebesar 38% yoy menjadi 1.171 unit. PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak perusahaan UNTR di bidang kontraktor penambangan batu bara, mengalami peningkatan produksi bara sebesar 6% menjadi 26,5 juta ton.
Kontrak pengupasan lapisan tanah (overburden removal) meningkat sebesar 22% yoy menjadi 207 juta bank cubic metres. Adapun, penjualan batu bara sebesar naik 36% yoy menjadi 2,6 juta ton.
PT Suprabari Mapanindo Mineral (SMM), perusahaan coking coal yang 80,1% sahamnya dimiliki UNTR, sudah beroperasi pada akhir 2017. Dalam tiga bulan pertama 2018, SMM berhasil mencatatkan penjualan batu bara sebesar 111.000 ton.