Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembang Meikarta, Lippo Cikarang Alami Koreksi Laba 32%

Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. melaporkan pendapatan 2017 mencapai Rp1,50 triliun, turun 3% dibandingkan dengan Rp1,54 triliun pada 2016. Namun, laba bersih 2017 hanya Rp367 miliar, turun hingga 32% dibandingkan Rp540 miliar pada 2016.
 Foto aerial proyek pembangunan Kota Baru Meikarta, di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (13/5)./JIBI-Dwi Prasetya
Foto aerial proyek pembangunan Kota Baru Meikarta, di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (13/5)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk. melaporkan pendapatan 2017 mencapai Rp1,50 triliun, turun 3% dibandingkan dengan Rp1,54 triliun pada 2016. Namun, laba bersih 2017 hanya Rp367 miliar, turun hingga 32% dibandingkan Rp540 miliar pada 2016.

Pencapaian tahun lalu yang lemah oleh emiten dengan kode saham LPCK ini dikarenakan melemahnya pasar properti Indonesia pada 2017.

“Namun demikian dengan proyek Meikarta sebagai kota modern, terindah dan terlengkap fasilitasnya, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhanmasa depan,” kata Ivan Budiono, Presiden Direktur Lippo Cikarang, dalam siaran pers yang dikutip Selasa (24/4/2018).

Pendapatan dari hunian dan apartemen sebesar Rp1,12 triliun atau menyumbang 75% dari total pendapatan. Pendapatan dari komersial dan ruko sebesar Rp54 miliarmenyumbang 4% terhadap total pendapatan, sementara dari industri sebesar Rp33 miliar menyumbang 2% dari total pendapatan.

Pendapatan berulang LPCK naik sebesar 7% menjadi Rp285 miliar dari Rp267 miliar pada tahun 2016, memberikan kontribusi sebesar 19% dari total pendapatan perseroan pada 2017.

Total aset tumbuh sehat sebesar 119% menjadi Rp12,37 triliun di tahun 2017 dari Rp5,65 triliun pada akhir tahun 2016.

Peningkatan aset tersebut terutama disebabkan oleh penambahan persediaan sebesar Rp5,12 triliun untuk infrastruktur, sebesar Rp1,74 triliun untuk rumah hunian, ruko dan apartemen serta penambahan tanah dalam pematangan sebesar Rp1,93 triliun dan reklasifikasi uang muka pembelian tanah sebesar Rp1,43 triliun.

LPCK adalah pengembang kawasan perkotaan dengan lahan seluas lebih dari 3.400 hektare dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi.

LPCK telah berhasil membangun lebih dari14.000 hunian, dengan penghuni 51.250 orang dan 500.500 orang yang bekerja setiap haridisekitar 1.200 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang. LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk atau LPKR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper