Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kimia Farma (KAEF) Tebar Dividen Rp98,03 Miliar

PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menaikkan rasio pembayaran dividen menjadi 30% setelah tiga tahun sebelumnya bertahan di kisaran 20%.
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Honesti Basyir./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk. Honesti Basyir./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kimia Farma (Persero) Tbk. menaikkan rasio pembayaran dividen menjadi 30% setelah tiga tahun sebelumnya bertahan di kisaran 20%.

Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengatakan akan membagi dividen 30% dari laba bersih Rp326,78 miliar pada 2017. Dengan demikian, total dividen yang dibagikan kepada pemegang saham adalah senilai Rp98,03 miliar.

“Sisanya, sebanyak 70%, digunakan sebagai cadangan dan keperluan investasi perseroan,” ujarnya usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, emiten berkode saham KAEF itu memiliki rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio sebesar 20% pada rentang 2014-2016. Besaran dividend per share (DPS) perseroan tercatat meningkat dalam tiga tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan 2017, KAEF membukukan penjualan Rp6,12 triliun pada tahun lalu. Pencapaian tersebut tumbuh 5,33% dibandingkan dengan 2016 yang sebesar Rp5,81 triliun.

Menurut manajemen KAEF, lini produk obat ethical atau obat resep masih mendominasi penjualan pada 2017 dengan kontribusi 51%. Persentase tersebut meningkat dari kontribusi periode 2016 yang masih 49,7%.

Pada 2017, terjadi penurunan kontribusi pendapatan di lini produk obat generik. Kategori tersebut menyumbangkan penjualan 20,3% pada tahun lalu atau turun dari periode sebelumnya yang mencapai 29,1%.

Pertumbuhan kontribusi pendapatan justru terjadi pada lini produk obat over the counter (OTC). Tercatat, jenis obat tersebut berkontribusi 19,0% pada 2017 atau lebih tinggi dari 2016 yang sebesar 12,4%.

Dengan demikian, KAEF mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp326,78 miliar pada 2017. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan realisasi 2016 yang sekitar Rp267,41 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper