Bisnis.com,JAKARTA — PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mengklaim pendapatan dan laba bersih perseroan tumbuh 20% pada kuartal I/2018.
Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir mengklaim kinerja perseroan pada kuartal I/2018 berada dalam tren positif. Menurutnya, pendapatan tumbuh 20% secara tahunan pada periode tersebut.Pertumbuhan serupa juga terjadi di laba usaha perseroan. Dengan demikian, laba bersih yang dikantongi juga tumbuh di kisaran 20%.
Saat ini, emiten berkode saham KAEF itu belum melaporkan kinerja keuangan kuartal I/2018. Akan tetapi, berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2017, perseroan mengantongi pendapatan Rp1,97 triliun dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp23,01 miliar
Artinya, pendapatan KAEF pada kuartal I/2018 diperkirakan mencapai Rp2,36 triliun. Sementara itu, laba bersih diperkirakan senilai Rp27,61 miliar.
Di sisi lain, Honesti mengatakan perseroan telah melakukan penambahan gerai pada kuartal I/2018. Hal tersebut sejalan dengan rencana KAEF menambah 200 gerai pada 2018.“Pada kuartal I/2018 kami sudah menambah 10 gerai,” ujarnya di Jakarta, Kamis (19/4/2018).
Direktur Keuangan Kimia Farma I.G.N Suharta Wijaya mengatakan pertumbuhan kinerja keuangan pada kuartal I/2018 memang di luar prediksi perseroan. Pasalnya, cenderung terjadi perlambatan pada periode tersebut.
Baca Juga
Akan tetapi, sambungnya, sejumlah strategi yang dilakukan perseroan diklaim telah membuahkan hasil. Salah satunya dengan meningkatkan produksi di hulu atau pabrik.
“Mesin-mesin produksi sudah fit dibandingkan dengan tahun lalu,” jelasnya.
Selain peningkatan produksi di hulu, dia menyebut perseroan juga melakukan pembenahan strategi di gerai. Langkah yang ditempih dengan menggencarkan strategi pemasaran dan penjualan.
Pihaknya optimistis kinerja akan membaik seiring dengan pengembangan digital yang dilakukan perseroan. Saat ini, proses pembangunan infrastruktur digital terus bergulir berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
“Ternyata dengan strategi fine tuning outlet retail maka pendapatan kita terbang,” imbuhnya.
Dia menambahkan penjualan masih didominasi oleh produk obat reguler sampai dengan kuartal I/2018. Kondisi itu tidak jauh berbeda dengan pencapaian pada 2017.
Seperti diketahui, KAEF menargetkan pertumbuhan penjualan 10%-15%. Tahun lalu, perseroan membukukan penjualan Rp6,12 miliar pada tahun lalu. Pencapaian tersebut tumbuh 5,33% dibandingkan dengan 2016 Rp5,81 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel