Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Terdepresiasi Bersama Mayoritas Kurs di Asia, BI Yakin Rebound

Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp13.776 per dolar AS, setelah juga dibuka dengan depresiasi sebesar 7 poin atau 0,05% di Rp13.773 per dolar AS.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali melemah pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (18/4/2018) di tengah penguatan indeks dolar AS.

Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07% ke level Rp13.776 per dolar AS, setelah juga dibuka dengan depresiasi sebesar 7 poin atau 0,05% di Rp13.773 per dolar AS.

Pada perdagangan Selasa (17/4), rupiah berakhir menguat 14 poin atau 0,1% di posisi 13.766. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp13.767–Rp13.778 per dolar AS.

Meskipun melemah, Bank Indonesia memperkirakan masih ada ruang bagi rupiah untuk rebound dari level terendah selama dua tahun terakhir menyusul upgrade peringkat dari Moody’s serta surplus neraca perdagangan bulan lalu.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Doddy Zulverdi mengatakan dalam tiga pekan terakhir, volatilitas rupiah cenderung menurun secara signifikan.

“Ada potensi apresiasi lebih lanjut setelah kenaikan peringkat utang dari Moody’s, surplus neraca perdagangan Maret, dan antisipasi tercatatnya obligasi pemerintah dalam Bloomberg Global Index pada Mei-Juni mendatang,” ungkap Doddy, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (18/4/2018).

Rupiah menguat di saat mata uang lainnya di Asia bergerak cenderung melemah sore ini, dengan yen Jepang yang terdepresiasi 0,26% memimpin pelemahan mata uang Asia, disusul oleh won Korea Selatan yang melemah 0,15%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,17% atau 0,154 poin ke level 89,670 pada pukul 17.10 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka dengan pelemahan tipis 0,017 poin atau 0,02% di level 89,499, setelah pada perdagangan Selasa (17/4) ditutup menguat 0,1% di posisi 89,516.

Dilansir Bloomberg, dolar AS menguat menyusul meredanya ketegangan geopolitik dan meredanya tekanan harga di Eropa yang turut menekan poundsterling serta Euro.

Berita bahwa Direktur CIA Mike Pompeo mengadakan pertemuan rahasia dengan pemimpin Korea Utara meningkatkan optimisme mengenai prospek kesepakatan perdamaian di semenanjung Korea.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper