Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manajer Investasi Antusias Sambut 3 Indeks Saham Baru

Hadirnya indeks baru disambut positif oleh manajer investasi. Ketiga indeks yang akan diluncurkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diyakini akan memancing minat investor.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Hadirnya indeks baru disambut positif oleh manajer investasi. Ketiga indeks yang akan diluncurkan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) diyakini akan memancing minat investor.

Direktur Avrist Asset Management Hanif Mantiq mengatakan, semakin banyak indeks yang ada di pasar saham akan semakin menarik karena memberikan pilihan beragam kepada investor dan manajer investasi untuk menghadirkan produk.

"Selama ini yang direkomendasikan oleh regulator itu Jakarta Islamic Index dan IDX30, itu yang banyak dipilih. Kalau indeks baru itu nanti juga direkomendasikan oleh regulator maka minatnya juga akan besar," katanya kepada Bisnis,com, Rabu (28/3/2018).

Tiga indeks yang akan diluncurkan oleh BEI adalah indeks badan usaha milik negara (BUMN), indek syariah, serta indek dividen. Rencananya, peluncuran akan dilakukan oleh bursa pada bulan depan.

Pada dasarnya, minat manajer investasi terhadap indeks BUMN dan dividen cukup baik. Berdasarkan data Infovesta Utama, sejumlah manajer investasi juga telah memiliki produk dengan acuan saham-saham BUMN dan dividen.

Salah satunya adalah PT Pinnacle Persada Investama dengan produknya Pinnacle Core High Dividend ETF.

"Memang sudah ada beberapa fund manager yang meluncurkan produk dengan mengacu pada saham BUMN dan dividen," imbuhnya.

Sementara itu, terkait dengan peluncuran indek syariah baru menurut Hanif untuk menambah referensi investor. Pasalnya selama JII hanya terfokus pada tiga saham yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).

"Tujuannya diperbanyak kemungkinan agar tidak terkonsentrasi di tiga saham itu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper