Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG dan Bursa Asia Kompak Lanjutkan Pelemahan

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (28/3/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.
Karyawan duduk di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan duduk di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (28/3/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.

IHSG melemah 0,75% atau 46,47 poin ke level 6.162,88 di akhir sesi I, setelah dibuka turun 0,22% atau 13,87 poin di level 6.195,48. Pada perdagangan Selasa (27/3), IHSG mampu membukukan rebound dengan berakhir naik 0,15% atau 9,18 poin di posisi 6.209,35.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.158,69 - 6.197,01. Sebanyak 126 saham menguat, 211 saham melemah, dan 234 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-1,22%) dan aneka industri (-1,06%). Adapun sektor pertanian menguat 1,62%.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak negatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,18%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,20%), indeks PSEi Filipina (-0,18%), dan indeks SE Thailand (-0,20%).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing terpantau merosot 1,81% dan 1,58%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan merosot 1,65% dan indeks Hang Seng Hong Kong merosot 1,63%.

Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing terpantau merosot 1,11% dan 1,61%.

Dilansir Bloomberg, kekhawatiran seputar tensi perdagangan, yang dipicu langkah proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, telah lebih jauh memicu volatilitas yang mengemuka pada awal Februari di tengah valuasi tinggi dan likuiditas lebih ketat.

Pemerintahan Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan tindakan keras terhadap investasi China dalam teknologi yang dinilai sensitif oleh AS. Ini adalah langkah terbaru dalam rencana Trump untuk menindak China atas pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Pelemahan bursa saham di Asia juga mengikuti bursa AS, setelah aksi jual saham teknologi mendorong investor mencermati ancaman terhadap pertumbuhan laba industri tersebut yang telah mendorong reli tahun lalu.

Sementara itu, CEO Facebook Mark Zuckerberg diperkirakan akan menyampaikan testimoninya di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS, seiring tumbuhnya kekhawatiran para pembuat kebijakan tentang perlindungan privasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper