Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Seluruh Sektor Bebani IHSG Hingga Akhir Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetapkan pergerakannya di kisaran level 6.100 akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (23/3/2018), sejalan dengan pelemahan seluruh sektor.
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetapkan pergerakannya di kisaran level 6.100 akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (23/3/2018), sejalan dengan pelemahan seluruh sektor.

IHSG melorot 1,73% atau 107,88 poin ke level 6.146,19 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan pelemahan tajam 1,85% atau 115,96 poin di level 6.138,11. Adapun pada perdagangan Kamis (22/3), IHSG berakhir melemah 0,93% atau 58,76 poin di posisi 6.254,07.

Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.085,20 - 6.156,74. Sebanyak 73 saham menguat, 273 saham melemah, dan 224 saham stagnan dari 570 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor konsumer (-2,24%), industri dasar (-1,92%), dan infrastruktur (-1,81%).

Dalam risetnya, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia melihat tekanan terhadap IHSG pada perdagangan hari ini dengan meningkatnya potensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

Pada perdagangan Kamis (22/3), bursa AS berakhir melemah dengan Dow Jones turun sekitar 700 poin setelah pemerintah AS berencana mengimplementasikan tarif impor untuk barang-barang dari China senilai mencapai US$60 miliar.

Langkah ini memicu aksi jual dengan investor mengkhawatirkan potensi perang dagang dengan China.

Dari dalam negeri, ada pula kekhawatiran akan intervensi pemerintah di dunia usaha. Permintaan Presiden Jokowi untuk menurunkan tarif tol direspon negatif oleh pelaku pasar.

Permintaan pemerintah tersebut memicu kekhawatiran adanya intervensi pemerintah kembali di sektor lain setelah kebijakan harga batubara DMO dan tarif tol.

Bersama IHSG, hampir seluruh indeks saham di Asia Tenggara memerah siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-2,06%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,67%), indeks SE Thailand (-0,64%), dan indeks PSEi Filipina (-1,93%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper