Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Perang Dagang Tekan Gerak Indeks Stoxx Europe 600

Kekhawatiran mengenai perdagangan mengirim saham Eropa jatuh pada Kamis (22/3/2018) karena Amerika Serikat siap mengumumkan tarif besar terhadap impor China.
Bursa Eropa/Reuters
Bursa Eropa/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Kekhawatiran mengenai perdagangan mengirim saham Eropa jatuh pada Kamis (22/3/2018) karena Amerika Serikat siap mengumumkan tarif besar terhadap impor China.

Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 1,55% atau 5,81 poin ke level 469,15 setelah bergerak pada kisaran 367,12 – 374,09.

Dilansir Reuters, Presiden AS Donald Trump menandatangani memorandum kepresidenan yang dapat mengenakan tarif hingga US$ miliar untuk impor barang dari China.

Secara terpisah, Uni Eropa mendapatkan pengecualian dari tarif AS pada impor baja dan aluminium yang ditetapkan mulai berlaku pada hari Jumat.

Sentimen investor juga tertekan oleh survei aktivitas bisnis yang lebih lemah dari perkiraan. Bisnis zona euro memcatat pertumbuhan paling lambat dalam lebih dari setahun pada kuartal pertama 2018, jauh lebih rendah dari perkiraan, karena bisnis baru mengambil untung dari euro yang kuat.

"Sentimen bisnis harus dipantau secara hati-hati dalam beberapa bulan mendatang, terutama jika ketegangan perdagangan meningkat, karena setiap penurunan lebih lanjut dalam indikator kepercayaan mungkin menandakan bahwa keseimbangan risiko mulai bergeser ke sisi negatifnya," kata kepala penelitian makro UniCredit, Marco Valli, seperti dikutip Reuters.

Sektor perbankan yang telah tertekan baru-baru oleh data ekonomi makro yang lebih rendah dari perkiraan di Eropa, menjadi salah satu sektor yang paling melemah. Indeks sektor perbankan turun 2,5% ke level terendah 11 bulan.

Saham Deutsche Bank turun 2,9%, masih lemah setelah penurunan tajam pada sesi sebelumnya ketika kepala keuangan bank mengatakan euro yang kuat dan biaya pendanaan yang lebih tinggi akan berdampak pada pendapatan senilai 450 juta euro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper