Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REKOMENDASI SAHAM: Saham United Tractors (UNTR) Siap Bangkit ke Rp43.000?

Kinerja saham PT United Tractors Tbk., (UNTR) sepanjang 2018 memang cenderung menurun seiring dengan tekanan yang terjadi terhadap emiten berkapitalisasi besar (big cap). Namun, sentimen ini dapat menjadi momentum untuk melakukan pembelian.
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Petugas memeriksa truk di sela-sela serah terima armada terbaru PT United Tractors Tbk. kepada Puninar Group di Jakarta, Senin (28/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja saham PT United Tractors Tbk., (UNTR) sepanjang 2018 memang cenderung menurun seiring dengan tekanan yang terjadi terhadap emiten berkapitalisasi besar (big cap). Namun, sentimen ini dapat menjadi momentum untuk melakukan pembelian.

Pada penutupan perdagangan Senin (19/3/2018), saham UNTR turun 175 poin atau 0,54% menjadi Rp32.400. Secara year to date (ytd), harga merosot 8,47% dari akhir tahun lalu senilai Rp35.400.

Saham UNTR sempat mencapai puncaknya tahun ini pada 23 Januari 2018 pada level Rp40.425. Setelah itu, harganya saham emiten berkapitalisasi pasar Rp121,23 triliun ini cenderung menurun.

Ada kemungkinan meluncurnya saham UNTR disebabkan kinerja keuangan 2017 yang di bawah konsensus. Pada 27 Februari 2018, perseroan merilis laba bersih tahun lalu senilai Rp7,4 triliun.

Kendati pencapaian tersebut melonjak 51,64% year on year (yoy) dari realisasi 2016 sebesar Rp5 triliun, nilainya masih di bawah estimasi konsensus sejumlah Rp7,58 triliun.

Analis PT Samuel Sekuritas Akhmad Nurcayadi menyampaikan, ada dua risiko utama yang menghadang kinerja keuangan sekaligus saham UNTR, yakni pembalikan arah kinerja industri dan batu bara, serta pelemahan segmen bisnis alat berat dan kontrak penambangan.

Kendati demikian, dia memprediksi penjualan dan laba bersih perusahaan pada 2018 masing-masing mencapai Rp69,44 triliun dan Rp8,34 triliun. Membaiknya kinerja setahun cukup tergambar pada Januari 2018.

Pada bulan pertama 2018, penjualan alat berat mencapai 405 unit, naik 50% yoy. Dari lini bisnis kontrak pertambangan, coal getting sebesar sejumlah 8,6 juta ton, naik 4,88% yoy, sedangkan volume overburden removal meningkat 20% yoy menjadi 66 juta bank cubic meter (BCM).

“Kami merekomendasikan beli terhadap saham UNTR dengan target harga Rp36.475 yang mencerminkan P/E 15,5x,” paparnya dalam riset pekan lalu.

Pada 2018, Akhmad memerkirakan penjualan alat berat UNTR mencapai 3.820 unit. Adapun, aktivitas overburden removal sejumlah 818 juta BCM, naik 2,2% yoy.

Sementara itu, produksi batu bara (coal getting) pada 2018 diperkirakan meningkat 1,2% yoy menjadi 114 juta ton. Volume penjualan batu hitam juga diprediksi naik 39,68% yoy menuju 8,8 juta ton.

Analis NH Korindo Sekuritas Yuni menyampaikan, laba bersih UNTR diperkirakan mencapai Rp8,25 triliun pada 2018. Dia pun merekomendasikan beli terhadap saham anak usaha Astra Grup itu dengan target Rp42.350 yang menunjukkan P/E 15,8x.

Berdasarkan data Bloomberg, setelah UNTR merilis laporan keuangan hingga kemarin, ada 17 analis yang memperbarui rekomendasinya. Sejumlah 5 analis memberikan rekomendasi hold atau netral dengan target harga berkisar Rp37.000—Rp38.200.

Selebihnya, 12 analis menyarankan beli dengan target harga berkisar Rp40.000—Rp43.100. Melihat rekomendasi sejumlah analis, besar kemungkinan saham UNTR dapat bangkit kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper