Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Jual Berlanjut, IHSG Bertahan di Level 6.300

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang koreksinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat (16/3/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan, di Jakarta, Selasa (27/2/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang koreksinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Jumat (16/3/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.

IHSG ditutup melemah 0,27% atau 16,95 poin di level 6.304,95, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,02% atau 1,51 poin di posisi 6.323,41. Adapun pada perdagangan Kamis (15/3), IHSG berakhir 0,95% atau 60,72 poin di level 6.321,90.

Pergerakan IHSG sempat tergelincir ke level 6.200 hari ini, sebelum berhasil mengikis pelemahannya dan kembali menyentuh zona 6.300. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.236,24 – 6.328,79.

Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 133 saham menguat, 227 saham melemah, dan 212 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur (-1,87%) dan pertanian (-1,68%). Adapun sektor konsumer dan tambang menetap di zona hijau masing-masing dengan kenaikan 0,62% dan 0,09%.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir di zona hijau meski dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,05 poin di level 563,77, setelah berakhir melorot 1,60% atau 9,18 poin di posisi 563,72 pada perdagangan Kamis (15/3).

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,06%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,16%), indeks PSEi Filipina (+0,59%), dan indeks SE Thailand (-0,04%).

Di kawasan Asia lainnya, pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, terbebani apresiasi mata uang yen menyusul kabar rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menyingkirkan penasehat keamanan nasionalnya.

Indeks Kospi Korsel naik 0,06%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,65% dan 0,97%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,12%.

Secara keseluruhan, bursa Asia turun sekaligus mengikis penguatan mingguannya saat investor tetap berhati-hati di tengah konflik laporan tentang apakah Presiden Trump berencana untuk menyingkirkan penasehat keamanan nasionalnya.

Namun pihak Gedung Putih membantah laporan Washington Post bahwa Trump berencana menyingkirkan H.R. McMaster dari jajaran pemerintahannya.

Turut menambah ketidakpastian politik di AS adalah laporan bahwa penasehat Khusus AS Robert Mueller telah mengeluarkan surat panggilan sidang untuk dokumen-dokumen yang berkaitan dengan bisnis Presiden Donald Trump.

Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% pada pukul 4.01 sore waktu Hong Kong. Indeks acuan kawasan regional tersebut naik 1,7% pekan ini.

“Sepekan ke depan akan bermuatan politis saat investor mencermati perkembangan politik dalam negeri di AS,” ujar Alvin Liew, ekonom United Overseas Bank Ltd., seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

TLKM

-2,80

UNTR

-3,34

BMRI

-0,94

UNVR

-0,85

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+2,35

BBRI

+1,10

BBNI

+1,33

ITMG

+7,02

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper