Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Berkurang, Laba PJAA Tumbuh 68%

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp220 miliar sepanjang 2017, meningkat 68% dibandingkan capaian sepanjang setahun sebelumnya yang sebesar Rp131 miliar berkat upaya efisiensi.
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Paul Tehusijarana saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Paul Tehusijarana saat berkunjung ke Wisma Bisnis Indonesia, di Jakarta, Rabu (18/10)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA) berhasil membukukan laba bersih senilai Rp220 miliar sepanjang 2017, meningkat 68% dibandingkan capaian sepanjang setahun sebelumnya yang sebesar Rp131 miliar berkat upaya efisiensi.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Jumat (16/3/2018), perseroan sejatinya membukukan penurunan pendapatan pada 2017. Tahun lalu, pendapatan perseroan tercatat senilai Rp1,24 triliun, lebih rendah 3% dibandingkan 2016 yang sekitar Rp1,28 triliun.

Namun, beban pokok pendapatan dan beban langsung perseroan turun dari Rp703 miliar menjadi Rp604 miliar. Alhasil, laba bruto perseroan 2017 menjadi Rp599 miliar, lebih tinggi 3,27% dibandingkan 2016 yang jumlahnya Rp580 miliar.

Perseroan juga berhasil mengoptimalkan sumber pendapatan lain, seperti penghasilan bunga, pendapatan lainnya, dan keuntungan selisih kurs. Sementara itu, beban lainnya berhasil ditekan seperti beban umum dan administrasi serta beban lainnya.

Dengan demikian, laba usaha perseroan 2017 mencapai Rp394 miliar, melonjak 64% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar Rp240 miliar.

Setelah dikurangi berbagai beban lainnya, laba tahun berjalan 2017 emiten dengan kode saham PJAA ini menjadi Rp224 miliar, meningkat 45% secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp154 miliar.

Dari jumlah tersebut, bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih perseroan, adalah senilai Rp220 miliar. Angka ini melonjak 68% dari laba bersih 2016 yang menyentuh Rp131 miliar.

Di sisi lain, meski laba bertumbuh tapi kas dan setara kas perseroan cukup tergerus sepanjang tahun lalu. Per 31 Desember 2017, kas dan setara kas perseroan tercatat mencapai Rp425 miliar, berkurang Rp329 miliar dibandingkan posisi setahun sebelumnya yang sekitar Rp754 miliar.

Di sisi aset, aset lancar perseroan tercatat mencapai Rp688 miliar, turun dari posisi 2016 yang senilai Rp916 miliar. Secara keseluruhan, aset perseroan kini Rp3,75 triliun, turun dibandingkan akhir 2016 yang nilainya Rp3,77 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper