Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Tertekan Sentimen Pemecatan Tillerson oleh Trump

Pergerakan tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Selasa (13/3/2018), tertekan sentimen pemecatan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson serta kemungkinan tambahan tarif impor oleh AS terhadap China.
Presiden AS Donald Trump/Reuters
Presiden AS Donald Trump/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Selasa (13/3/2018), tertekan sentimen pemecatan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson serta kemungkinan tambahan tarif impor oleh AS terhadap China.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,68% atau 171,58 poin di level 25.007,03, indeks S&P 500 melemah 0,64% atau 17,71 poin di 2.765,31, sedangkan indeks Nasdaq Composite merosot 1,02% atau 77,31 poin dan ditutup di level 7.511,01.

Dilansir Reuters, Presiden Donald Trump memecat Tillerson setelah serangkaian perselisihan mengenai sejumlah isu termasuk Korea Utara dan Rusia.

Trump telah menunjuk Direktur CIA Mike Pompeo, yang dipandang loyal kepada presiden, untuk menggantikan Tillerson. Adapun yang akan menggantikan Pompeo adalah Gina Haspel, wakil direktur badan tersebut.

“Setiap saat ada perubahan, investor menjadi gugup,” kata John Carey, manajer portofolio di Amundi Pioneer Asset Management di Boston. “Mereka harus kembali mencermati untuk mencari tahu apa implikasinya.”

Meski demikian, lanjut Carey, setidaknya nama-nama yang diusung Trump untuk memimpin Departemen Luar Negeri dan CIA bukanlah nama yang asing.

“Saya tidak berpikir perubahan itu akan mengganggu pasar karena para pelaku pasar mempertimbangkan kualifikasi orang-orang yang masuk ke dalam peran itu,” tambahnya.

Bursa saham AS menambah pelemahannya setelah Politico melaporkan bahwa paket tarif yang menargetkan US$30 miliar per tahun untuk impor China dapat diluncurkan segera pada pekan depan.

“Bila Anda melihat tarif, Anda melihat hal-hal yang menyertainya. Perlu diperhatikan sedikit lagi untuk melihat tindak lanjut di sisinya, tapi mungkin ada beberapa kekhawatiran tentangnya,” ujar Bryan Novak, direktur pelaksana senior di Astor Investment Managemeng di Chicago.

Pergerakan pasar sebelumnya dibuka di posisi lebih tinggi setelah rilis data yang menunjukkan pertumbuhan harga konsumen AS melambat pada Februari, sehingga mengindikasikan bahwa kenaikan pada inflasi mungkin hanya akan bertahap.

Saham teknologi dan finansial mengalami pelemahan terbesar di antara 11 sektor utama pada S&P 500. Saham Microsoft Corp., Facebook Inc., dan Alphabet Inc. turun antara 1,5%-2,4%.

Sementara itu, saham finansial terbebani turunnya imbal hasil obligasi AS yang merespons data indeks harga konsumen dan pemecatan Tillerson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper