Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) melalui salah satu anak perusahaannya menandatangani perjanjian pendirian perusahaan patungan dengan PT Waskita Karya Realty, anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT).
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia, Kamis (8/3/2018), transaksi tersebut terjadi pada Rabu (7/3/2018) kemarin. Kedua pihak bukan merupakan pihak yang berafiliasi.
Pendirian perusahaan patungan tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan lahan seluas kurang lebih 349 hektare di daerah Bekasi, Jawa Barat, milik anak perusahaan perseroan tersebut.
Setelah perusahaan patungan tersebut terbentuk, perusahaan patungan tersebut akan membeli tanah tersebut dari anak perusahaan perseroan dengan total harga sebelum PPN kurang lebih Rp1,1 triliun.
Permodalan di dalam perusahaan patungan akan dibuat di dalam beberapa tahap peningkatan modal. Adapun, struktur permodalan terakhir pada pihak pada perusahaan patungan tersebut nantinya adalah dengan modal dasar senilai Rp1,5 triliun serta modal ditempatkan dan disetor senilai Rp1,36 triliun.
Dalam perusahaan patungan tersebut, Waskita Karya Realty akan bertindak sebagai pemegang saham mayoritas, yakni sebanyak 60% dengan setoran modal Rp818,68 miliar. Sementara itu, anak perusahaan MDLN menggenggam 40% dengan setoran modal Rp545,78 miliar.
Adapun, tujuan transaksi ini adalah untuk mengatur kesepakatan para pihak terkait dengan pembentukan dan skema penyetoran modal dalam perusahaan patungan, seerta mengatur hak dan kewajiban para pihak dan perusahaan patungan.
Termasuk di dalamnya juga penentuan susunan manajemen dan mekanise pengambilan keputusan oleh manajemen di perusahaan patungan tersebut.
Manajemen perseroan mengungkapkan bahwa sumber dana yang digunakan untuk pendirian perusahaan patungan tersebut akan diambil dari modal kerja perseroan atau anak perusahaan perseroan.
Manajemen meyakini kerjasama ini akan memberi dampak positif terhadap kinerja keuangan perseroan dan/atau anak perusahaan perseroan setelah perjanjian tersebut dilaksanakan, meskipun saat ini belum memiliki dampak langsung terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
