Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Obligasi AS Turun Jelang Testimoni Powell, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau mengaut 0,3%, meningkat dari level terendah dua bulan yang dicapai pada 9 Februari. Adapun indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,0% ke tertinggi dalam tiga pekan terakhir.
Jerome Powell/Bloomberg
Jerome Powell/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia memperpanjang penguatan pada perdagangan Selasa (27/2/2018), dengan indeks Nikkei mencapai level tertinggi tiga pekan menjelang pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di hadapan kongres hari ini.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau mengaut 0,3%, meningkat dari level terendah dua bulan yang dicapai pada 9 Februari. Adapun indeks  Nikkei 225 Jepang naik 1,0% ke tertinggi dalam tiga pekan terakhir.

Di Wall Street, indeks S&P 500 menguat 1,18% pada perdagangan Senin (26/2/2018), ditopang oleh turunnya imbal hasil obligasi AS bertenor tenor 10 tahun ke level 2,864%, menjauhi level puncak yang dicapai pada 21 Februari sebesar 2.957%.

Penampilan perdana Powell di depan Kongres dipandang sebagai hal yang penting bagi pasar keuangan pada saat banyak investor merasa cemas mengenai normalisasi kebijakan Fed setelah bertahun-tahun mengalami stimulus pasca krisis keuangan hampir satu dekade yang lalu.

Banyak yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga tiga hingga empat kali tahun ini, karena bank sentral ingin mencegah terjadinya overheating ekonomi karena pertumbuhan diperkirakan akan mendapat dorongan lain dari pemotongan pajak dan rencana belanja pemerintah Trump.

Namun, investor khawatir kenaikan suku bunga acuan AS dapat menjadi pertanda buruk bagi debitur potensial, termasuk pembeli rumah di AS dan sejumlah perusahaan di pasar negara berkembang.

"Kombinasi bunga rendah, inflasi rendah dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, merupakan kombinasi terbaik untuk pasar dengan volatilitas rendah, akan segera berakhir," kata Mutsumi Kagawa, kepala analis global di Rakuten Securities, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper