Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

VALBURY SEKURITAS: IHSG Diprediksi Bangkit, Ini Faktor Penggeraknya

Sejumlah faktor dari dalam negeri diyakini akan mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2018).
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham, di Jakarta, Senin (19/2/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah faktor dari dalam negeri diyakini akan mengerek laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2018).

PT Valbury Sekuritas Indonesia, dalam riset hariannya, menyatakan salah satu sentimen yang akan menguatkan IHSG adalah rencana pemerintah untuk menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI terkait ekspor impor.

Sentimen lain adalah kunjungan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde serta penyesuaian harga BBM non subsidi jenis Pertamax, Pertamina Dex, dan Dexlite yang memiliki andil cukup signifikan terhadap inflasi pada Februari.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melakukan Survei Pemantauan Harga hingga pekan ketiga Februari 2018, di mana diperkirakan inflasi Februari 2018 sebesar 0,19% month-to-month (mtm) atau 3,2% secara year-on-year (yoy).

Adapun sentimen dari luar negeri adalah langkah Pemerintah Korea Utara membuka kesempatan berdiskusi dengan Pemerintah AS. Namun, Gedung Putih menegaskan setiap pembicaraan dengan pemerintahan Kim Jong Un harus berujung pada penghentian program nuklirnya.

Kabar dari Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto yang tidak akan mendanai pembangunan tembok perbatasan AS dan Meksiko juga akan berpengaruh. Nieto membatalkan kunjungannya secara resmi ke AS untuk bertemu Presiden Donald Trump setelah berseteru melalui telepon yang membuat keduanya mengalami hambatan kebijakan.

"Selain katalis di atas, IHSG diperkirakan terdorong oleh sentimen laporan laba perusahaan yang banyak rilis di pekan ini. Di samping itu, adanya sentimen dari pasar global setelah pasar saham AS pada Senin (26/2/2018) ditutup menguat serta potensi apresiasi indeks Asia pada hari ini," tulis riset tersebut, hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper