Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Suku Bunga AS Surut, Bursa Jepang Menguat

Penguatan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (26/2/2018), menyusul reli bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme bahwa The Federal Reserve tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunganya.
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg
Bursa Jepang./Ilustrasi-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berlanjut pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (26/2/2018), menyusul reli bursa saham Amerika Serikat (AS) di tengah optimisme bahwa The Federal Reserve tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunganya.

Indeks Topix hari ini dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,81% atau 14,23 poin di level 1.774,76 dan berakhir menguat 0,81% atau 14,28 poin di level 1.774,81. Pada perdagangan Jumat (23/2), Topix membukukan rebound dengan penguatan 0,82% atau 14,36 poin di posisi 1.760,53.

Dari 2.057 saham pada indeks Topix, 1.349 saham di antaranya menguat, 624 saham melemah, dan 84 saham stagnan.

Saham SoftBank Group Corp. (+1,73%) dan Nippon Telegraph & Telephone Corp. (+1,68%) menjadi penopang utama terhadap penguatan Topix pada perdagangan hari ini.

Adapun Nikkei 225 hari ini berakhir menguat 1,19% atau 260,85 poin di level 22.153,63, setelah dibuka dengan kenaikan 1,10% atau 241,86 poin di posisi 22.134,64.

Sebanyak 179 saham menguat, 38 saham melemah, dan 8 saham stagnan dari 225 saham pada indeks Nikkei. Saham Fast Retailing Co. Ltd. yang menguat 1,52% menjadi pendorong utama terhadap penguatan Nikkei hari ini, diikuti SoftBank Group Corp. (+1,73%) dan KDDI Corp. (+2,12%).

Kedua indeks saham acuan Jepang tersebut mampu menguat bahkan ketikan kinerja mata uang yen terapresiasi. Nilai tukar yen terpantau menguat 0,39% atau 0,42 poin ke posisi 106,47 per dolar AS pada pukul 14.47 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,28% di posisi 107,19.

Dilansir Bloomberg, laporan The Fed yang dirilis akhir pekan lalu mengindikasikan bahwa bank sentral AS tersebut melihat pasar tenaga kerja AS berada pada atau melampaui full employment, sementara kerentanan finansial secara keseluruhan tetap moderat pada keseimbangannya.

Indeks S&P 500 membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari dua pekan dan imbal hasil obligasi AS menurun pada Jumat (23/2). Indeks Cboe Volatility pun turun ke level terendahnya dalam tiga pekan.

“Kekhawatiran akan laju kenaikan suku bunga AS yang lebih cepat telah surut dan ukuran volatilitas telah menurun, sehingga memberi kelegaan ke pasar saham,” kata Yoshihiro Ito, chief strategist di Okasan Online Securities Co.

“Adapun bursa saham Jepang terlihat lebih murah dan oversold saat fundamental ekonomi Jepang solid dan proyeksi laba perusahaan telah direvisi naik,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper