Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan analis lelang surat utang negara (SUN) yang akan digelar pada Selasa (27/2/2018) mendatang akan mendulang penawaran investor yang semakin rendah dibandingkan dengan lelang-lelang sebelumnya, kendati tetap tergolong tinggi.
I Made Adi Saputra, Kepala Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pasar akan cenderung menahan diri dalam dua pekan ke depan hingga rilis data ketenagakerjaan yang baru, sembari mengantisipasi keputusan The Fed dalam FOMC meeting dua pekan setelahnya.
Hal ini akan turut menyebabkan keikutsertaan investor dalam lelang surat berharga negara (SBN) yang digelar pemerintah cenderung semakin terbatas. Tren penurunan penawaran investor cukup tajam sepanjang Februari.
Pada Selasa (27/2/2018) pekan ini pemerintah akan kembali menggelar lelang surat utang negara (SUN) dengan target dana Rp17 triliun hingga Rp25,5 triliun.
Seri yang dilelang yakni dua seri surat perbendaharaan negara (SPN) tenor 3 bulan dan 12 bulan, serta 3 seri obligasi negara fixed rate (FR) tenor 5 tahun atau FR0063, 15 tahun FR0065 dan 20 tahun FR0075.
Dalam 4 lelang SUN yang telah digelar sepanjang tahun ini, nilai penawaran investor terus berkurang akhir-akhir ini. Secara berturut-turut nilai penawaran investor sejak lelang pertama hingga terakhir adalah Rp86,2 triliun, Rp72,47 triliun, Rp47,23 triliun, dan Rp45,85 triliun.
Baca Juga
Made menilai, dengan kondisi pasar yang masih fluktuatif investor kemungkinan akan cenderung meminati tenor terpendek, yakni seri-seri SPN. Nilai penawarannya kemungkinan akan semakin rendah dibandingkan lelang SUN terakhir.
“Kami belum keluarkan proyeksinya, tetapi kemungkinan akan lebih rendah dari lelang SUN 2 minggu lalu,” katanya, Jumat (23/2/2018).
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa penawaran investor dalam lelang pekan ini tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan penawaran investor dalam lelang 2 pekan sebelumnya.
Dirinya memperkirakan penawaran investor masih ada pada kisaran Rp40 triliun, meskipun di pasar sedang terjadi tekanan jual dan pelemahan harga. Data ekonomi domestik yang masih sangat positif menjadi penopang kepercayaan diri investor untuk tetap berinvestasi, meskipun sedikit menurun.
“Bila dibandingkan dengan lelang Januari [2018] memang agak turun, tetapi sebenarnya tidak bisa diperbandingkan juga karena angka Rp40 triliun itu tidak jelek. Besok saya rasa tidak jauh dari angka Rp40 triliun juga,” katanya.
Ramdhan mengatakan, penawaran investor pada bulan Januari 2018 memang jauh di atas rata-rata karena adanya sentimen positif dari peningkatan peringkat oleh Fitch Ratings di akhir 2017. Namun, secara rata-rata nilai normal penawaran investor di lelang SUN dalam kondisi pasar yang stabil adalah sekitar Rp30 triliun hingga Rp40 triliun.
Oleh karena itu, menurutnya tren penurunan penawaran selama Februari 2018 merupakan hal yang wajar karena pasar kembali pada keseimbangan awal. Menurutnya, realisasi penawaran di kisaran Rp40 triliun masih tetap tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
