Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Elektronik & Otomotif Tekan Indeks, Topix Hentikan Reli

Bursa saham Jepang melemah untuk pertama kalinya setelah reli penguatan selama tiga hari, Selasa (20/2/2018), tertekan produsen elektronik dan otomotif.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah untuk pertama kalinya setelah reli penguatan selama tiga hari, Selasa (20/2/2018), tertekan produsen elektronik dan otomotif.

Indeks Topix ditutup melemah 0,7% ke level 1.762,45, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup melemah 1% ke posisi 21.925,10. Adapun nilai tukar yen melemah 0,3% di posisi 106,91 per dolar AS pada saat penutupan bursa.

Penurunan saham Fanuc Corp, Toyota Motor Corp dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc membebani indeks, yang sebelumnya menguat 4,3% selama tiga sesi perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, yen melemah untuk hari ketiga berturut-turut, meskipun masih berada pada kisaran level tertingginya sejak November 2016 di level 106,90 yen per dolar AS.

"Investor cenderung melakukan aksi profit taking setelah rebound dari posisi terendah,” ungkap Toshihiko Matsuno, yang bekerja di riset investasi dan layanan investor SMBC Nikko Securities Inc di Tokyo, seperti dikutip Bloomberg.

“Mengingat bahwa sebagian besar perusahaan Jepang mengasumsikan nilai tukar sekitar 110 yen per dolar, perusahaan terus berisiko mengalami kerugian valuta asing, sehingga menekan saham terkait ekspor," lanjutnya.

Saham Jepang telah pulih dari minggu terburuk mereka dalam dua tahun pada 5-9 Februari lalu, yang mendorong Topix di bawah level rata-rata pergerakan 100 hari.

Penurunan tersebut terjadi di tengah aksi jual bursa saham global yang dikaitkan dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka panjang, meskipun pertumbuhan pendapatan perusahaan di Jepang mencapai 34% pada kuartal IV/2017.

Fujitsu Ltd. termasuk di antara penekan terbesar pada indeks Nikkei 225 setelah analis Credit Suisse Group AG menurunkan rating emiten menjadi underperform dari netral karena khawatir terhadap profitabilitas.

Perusahaan Jepang di bidang produksi organic light emitting-diode (OLED) juga merosot setelah Nikkei melaporkan bahwa Samsung Display kemungkinan akan memangkas produksi panel OLED di tengah permintaan iPhone X yang lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper